JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo menjadi calon presiden yang paling diharapkan oleh rakyat berdasarkan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) I di Bandung, Jawa Barat, yang digelar pada Minggu (28/8/2022) lalu.
Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pemilu Presiden 2024.
Ketua Pelaksana Musra I Bandung, Panel Barus mengatakan, meski dihadiri oleh sekitar 12.000 peserta, tetapi tidak semuanya melakukan e-voting.
"Tidak semua peserta mengikuti e-voting karena syaratnya adalah yang memiliki smartphone," jelas Panel saat pemaparan hasil Musra I di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
Sehingga, ada 5.721 peserta Musra I yang mengikuti e-voting.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.704 orang atau sebesar 29,79 persen memilih Jokowi sebagai capres harapan rakyat.
Di posisi kedua, ada Sandiaga Uno yang mendapat 986 suara atau sekitar 16,92 persen.
Kemudian, di posisi ketiga, ada Ganjar Pranowo yang meraih 921 suara atau 16,10 persen.
Setelahnya, di posisi keempat ada Prabowo Subianto yang mendapatkan 635 suara atau 11,10 persen.
Di posisi kelima, ada Anies Baswedan yang meraih 516 suara atau 9,02 persen.
Kemudian, di posisi keenam ada Ridwan Kamil yang meraih 296 suara atau 5,17 persen.
Setelahnya, pada posisi ketujuh ada Puan Maharani yang meraih 238 suara atau 4,16 persen.
Lalu ada Dedy Mulyadi yang meraih 164 suara atau 2,87 persen.
Kemudian, Moeldoko yang meraih 147 suara atau 2,57 persen.
Selanjutnya ada Andika Perkasa yang meraih 81 suara atau 1,47 persen.
Terakhir, calon-calon lainnya mendapat 51 suara atau 0,89 persen.
Ridwan Kamil cawapres paling diinginkan
Selain jajak pendapat untuk kandidat capres, panitia Musra juga menggelar jajak pendapat untuk menjaring kandidat cawapres.
Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) I, Andi Gani Nena Wea mengatakan, Ridwan Kamil menjadi kandidat cawapres yang paling diinginkan rakyat.
Hal tersebut juga berdasarkan proses e-voting yang diikuti oleh 5.721 peserta Musra I.
"Pak Ridwan Kamil meraih 2.225 suara atau 38,8 persen. Kemudian Airlangga Hartarto di posisi kedua dengan 758 suara atau 13,25 persen," ujar Andi Gani.
Di posisi ketiga, ada Erick Thohir yang meraih 733 suara atau 12,81 persen.
Selanjutnya di posisi keempat ada Arsjad Rasjid dengan 591 suara atau 10,33 persen.
Di posisi kelima, ada Puan Maharani yang meraih 543 suara atau 9,49 persen.
Selanjutnya, di posisi keenam ada Anies Baswedan yang didukung 279 suara atau 4,88 persen.
Di posisi ketujuh ada Sandiaga Uno yang didukung 232 suara atau 4,06 persen.
Di posisi kedelapan ada Ganjar Pranowo yang meraih dukungan 158 suara atau 2,76 persen.
Kemudian ada Moeldoko yang didukung 88 suara atau 1,54 persen.
Lalu ada Dedi Mulyadi dengan 43 suara atau 0,75 persen. Selanjutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meraih 39 suara atau 0,58 persen.
Terakhir, cawapres-cawapres lain meraih 32 suara atau 0,56 persen
Sandiaga Uno mengagetkan
Terkait kandidat capres maupun cawapres yang mengemuka di Musra I tersebut, Andi Gani mengatakan, perolehan suara Sandiaga Uno mengagetkan.
Pasalnya, Sandiaga Uno menjadi kandidat calon presiden (capres) yang paling diinginkan rakyat nomor dua setelah Jokowi.
"Yang mengejutkan, Sandiaga Uno karena mendapat suara tertinggi posisi kedua setelah Presiden Jokowi. Lalu ada Mas Ganjar (Ganjar Pranowo)," tutur Andi Gani saat memaparkan hasil Musra I di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
"Jadi tipis sekali antara Mas Ganjar dan Sandiaga. Jika diperbandingkan, dukungan kepada Sandiaga Uno signifikan, mengalahkan Prabowo Subianto," jelas Andi Gani.
Adapun Prabowo Subianto berada di posisi keempat capres paling diinginkan dengan mendapatkan 635 suara atau 11,10 persen.
Di posisi kelima, ada Anies Baswedan yang meraih 516 suara atau 9,02 persen.
Lebih lanjut Andi Gani mengungkapkan, hasil dukungan suara untuk kandidat cawapres tidak terlalu mengejutkan.
Hanya saja ada nama-nama yang menjadi kuda hitam, yakni Airlangga Hartarto dan Arsjad Rasjid.
Dukungan untuk Jokowi tiga periode?
Melihat dukungan kepada Jokowi yang masih tinggi, penanggungjawab Musra Budi Arie Setiadi memberikan komentarnya.
Menurut Budi, pihaknya tidak ingin menghalangi kehendak rakyat yang banyak memilih Jokowi.
"Ya nanti kita sampaikan kehendak rakyatnya begini. Bahwa kita tunduk konstitusi cuma mengatur dua periode ya nanti dinamikanya kita lanjutkan. Yang penting kita tak mau halangi kehendak rakyat kan," tutur Budi Arie.
Sebagaimana sebelumnya telah disampaikan oleh panitia Musra, kegiatan itu akan dilakukan di 34 provinsi.
Setelah Musra I di Bandung, masih ada 33 musra di daerah-daerah lain.
Saat disinggung bagaimana sikap panitia Musra jika nama Jokowi terus menjadi capres yang paling diinginkan di keseluruhan daerah penyelenggara Budi Arie enggan berandai-andai.
"Nanti akhirnya dibicarakan dulu lah ke Pak Jokowi. Saya tidak mau berandai-andai dengan hasil Musra ya. Karena kita kan belum memotret seluruh Indonesia. Nanti kita libat seluruh Indonesia masih ada 33 provinsi lagi," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) I Andi Gani Nena Wea mengatakan, Presiden Jokowi memberi izin hasil Musra dipublikasikan kepada masyarakat.
Menurutnya, Jokowi meminta agar hasil Musra disampaikan apa adanya.
"Apakah sudah diizinkan presiden untuk diumumkan ? Sudah diizinkan. Presiden bilang agar disampaikan apa adanya saja dari Musra," ujar Andi Gani.
Bahkan, lanjut dia, saking apa adanya nama-nama panita musra yang dicalonkan sebagai kandidat calon presiden (capres) pun disampaikan kepada presiden.
Andi Gani menambahkan, selain nama-nama di atas ada pula Mahfud MD dan Tri Rismaharani yang dipilih oleh peserta Musra.
Peserta Musra I terdiri dari buruh, petani, nelayan, masyarakat umum, kalangan pesantren hingga penyandang disabilitas.
"Jadi ini bukan musyawarah relawan atau Musrel ya, benar-benar musyawarah rakyat," tambahnya.
Adapun dalam pelaksanaan Musra I Presiden Jokowi mendapat seruan untuk melanjutkan periode kepemimpinannya.
Seruan itu disampaikan langsung oleh para peserta Musra.
Jokowi bercerita, di ruang tunggu sebelum acara itu dimulai, banyak yang berbisik-bisik bertanya kepadanya soal arah politik pada 2024 dan sosok siapa yang akan memperoleh dukungan dari para pendukung Jokowi.
Ia kemudian meminta kepada para pendukungnya agar tidak terburu-buru.
"Ya nanti, ini forumnya, (di) Musra ini ditanya, siapa?" ujar Jokowi di hadapan massa pendukungnya.
Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan seruan "Jokowi, Jokowi" dari para pendukung. Jokowi pun merespons.
"Jokowi, Jokowi. Konstitusi tidak memperbolehkan, ya, sudah jelas itu," kata dia.
"Sekali lagi. Saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat," lanjut Jokowi disambut tepuk tangan para pendukung.
Kalimat yang sama kemudian ia ulang sama persis sekali lagi. Namun, justru para pendukungnya semakin kuat mendesaknya maju lagi sebagai capres.
"Tiga kali!" seru mereka.
"Jokowi! Jokowi! Jokowi!" mereka bersorak sambil bertepuk tangan.
Diketahui Jokowi telah menyatakan menolak kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2024 karena tak sesuai dengan konstitusi.
Meski begitu ia menganggap wacana itu sah saja disampaikan karena merupakan bagian dari demokrasi.
“Itu kan tataran wacana. Kan boleh saja orang menyampaikan pendapat, orang kalau ada yang ngomong ‘ganti presiden’ kan juga boleh, ya enggak? ‘Jokowi mundur’ kan juga boleh,” ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/01/08074361/hasil-musra-bandung-dan-seruan-jokowi-3-periode
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan