Dia juga mengungkapkan, sejumlah menteri menggelar rapat membahas penanganan harga BBM bersubsidi pada Rabu sore.
Rapat tersebut digelar usai para menteri mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden.
Meski kenaikan harga BBM belum jadi diumumkan, pemerintah sudah mempersiapkan bantuan sosial (bansos) dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan tersebut
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bansos ini diberikan dalam rangka memberikan bantalan sosial yang lebih kuat bagi masyarakat yang nantinya terdampak kenaikan BBM.
"Pertama, alternatifnya anggaran (subsidi BBM) itu tidak lebih dari Rp 502 triliun. Jadi kalau anggaran sekarang kan yang disampaikan ke DPR kan angkanya lebih (lebih sedikit)," ujar Airlangga.
"Sehingga exercise-nya bagaimana bantalan yang harus disiapkan. Jadi bukan hanya terkait penyesuaian atau pembatasan, tetapi bantalan-bantalan sosial yang harus disiapkan," kata dia.
Baca juga: Erick Thohir: Pemerintah Tidak Hilangkan Subsidi BBM, tapi Hanya Dikurangi
Airlangga mengatakan, bantalan sosial yang dimaksud berupa bansos.
Adapun teknis bansos dan bagaimana penyalurannya masih akan dibahas bersama pihak terkait.
Airlangga juga mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi nantinya akan membawa dampak bagi industri, daya beli masyarakat, maupun inflasi.
Oleh karena itu kata dia, pemerintah sedang mengalkulasikan hal itu.
"Tentu ada dampak baik terhadap industri, terhadap volume yang akan diserap kemudian juga akan berpengaruh sedikit juga terhadap daya beli dan juga berpengaruh terhadap inflasi," tutur Airlangga.
"Nah itu semua sedang dikalkulasi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.