"Jadi kalau sudah cacar kita masih dekat-dekatan, salam-salaman, tempel-tempelan, ya salah sendiri. Harusnya kita bisa menghindari itu dengan lebih mudah," ujar Budi.
Ia melanjutkan, vaksin cacar monyet pun berlaku seumur hodup berbeda dengan Covid-19 yang memerlukan vaksinasi penguat atau booster.
Menurut dia, masyarakat yang pernah menjalani vaksinasi cacar atau smallpox pun masih terproteksi terhadap cacar monyet.
Baca juga: Menkes: Vaksin Cacar Monyet Hanya Diberikan ke Warga Berimunitas Rendah
"Ini karena lebih segmennya khusus, kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah," ujar Budi.
Pemerintah juga sudah mendatangkan obat-obatan berupa antivirus meski penyakit ini disebut tidak menyebabkan kematian secara langsung, kecuali apabila terjadi infeksi sekunder atau secondary infection."Secondary infection yang paling banyak bisa membuat meninggal itu kalau dia secondary infection jadi infeksi di paru-paru, pneumonia, atau infeksi di otak, meningitis, tapi meninggalnya bukan gara-gara infeksi oleh virus," kata Budi.
Kendati demikian, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai perlu ada vaksinasi booster bagi masyarakat, terutama yang memiliki kontak langsung dengan penderita cacar monyet.
"Saya mengambil sikapnya begini, kalau sudah lebih dari 3 tahun ya harusnya booster. Kalau sudah lebih dari 3 tahun dan dia dalam kasus kontak, harusnya booster," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa.
Ia mengungkapkan, tidak ada jaminan bahwa masyarakat yang sudah mendapat vaksin cacar lebih dari 3 tahun yang lalu terhindar dari penularan.
Baca juga: Menkes: Orang Kelahiran 1980 ke Bawah Terproteksi dari Cacar Monyet
Ini berbeda dengan pernyataan Budi yang menyebut masyarakat kelahiran tahun 1980 ke bawah memiliki antibodi untuk melawan virus cacar monyet karena sudah mendapat vaksin cacar.
Faktanya, kata Dicky, 9 persen orang yang terinfeksi cacar monyet pernah mendapat vaksin cacar akibat virus variola atau smallpox.
Menurut dia, tidak ada salahnya untuk mengakses vaksinasi booster. Apalagi vaksin smallpox yang digunakan di banyak negara saat ini memproteksi 85 persen penyakit cacar monyet.
"Nah ini harus menjadi kehati-hatian, jangan sampai terjadi rasa aman semu di antara orang-orang (yang sudah mendapat vaksin cacar) sehingga mereka merasa sudah aman. Yang paling penting adalah melakukan upaya pencegahan jadi tidak merasa aman," ucap Dicky.