Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Kick Off Sosialisasi RKUHP Diwarnai Aksi Protes

Kompas.com - 23/08/2022, 19:22 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Reformasi KUHP (RKUHP) menyampaikan protes dalam acara kick off sosialisasi Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) di salah satu hotel di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Peristiwa itu terjadi saat Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Edy memaparkan materi sosialisasi terkait substansi RKUHP.

Tiba-tiba, seorang anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Citra Referendum dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) Adam Putra Firdaus maju ke depan panggung.

Baca juga: Mahfud MD: RKUHP Relatif Siap Diundangkan

Mereka kemudian menyampaikan kritik seputar substansi dan teknis pembahasan RKUHP yang dinilai tidak membuka ruang partisipasi untuk masyarakat.

"Sosialisasi bukan partisipasi. Pak, sosialisasi bukan partisipasi, Pak!,” teriak Citra di dekat panggung sembari mengangkat pamflet berisi kalimat protes, Selasa (23/8/2022).

Meski demikian, Edward tak menghiraukan mereka dan terus melanjutkan pemaparannya.

Sementara itu, Citra dan Adam didatangi sejumlah petugas keamanan dan panitia. Mereka lalu diminta ke luar.

Di luar, perdebatan terus terjadi. Adam protes dan menilai forum tersebut hanya bersifat satu arah.

Baca juga: Soal RKUHP, Mahfud: Hukum Kolonial Harus Diganti Hukum Nasional

 

Menurutnya, masyarakat hanya diundang dalam acara tersebut untuk mendengarkan pemerintah, alih-alih masukan mereka mengenai RKUHP didengarkan.

Ia mengkritik pemerintah tetap memasukkan beberapa pasal yang dinilai bermasalah. Salah satunya adalah pasal penghinaan presiden yang sudah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi (MK) namun dihidupkan kembali melalui RKUHP.

"Padahal dalam pembentukan peraturan perundang-undangan seharusnya pemerintah yang mendengarkan. Tadi presentasi Prof Edy (panggilan Edward) saya rasa dikatai naif, kita dikatai tidak paham," protes Adam.

Sementara itu, Citra menilai, sosialisasi RKUHP ini bersifat elitis. Pemerintah hanya mengundang orang-orang elite dan sejumlah organisasi di tempat yang mewah. Padahal, RKUHP tersebut nantinya akan berdampak kepada orang-orang biasa.

“Ini forum yang elite, semua yang diundang adalah kelompok organisasi atau masyarakat elite dan tidak ada warga masyarakat miskin tertindas yang diundang dalam forum ini,” protes Citra.

Baca juga: ICJR Temukan 73 Pasal RKUHP Bermasalah, Pimpinan Komisi III: Setelah Reses, Kami Bahas

Di sela-sela perdebatan tersebut, salah seorang dari pihak panitia meminta mereka kembali masuk.

Akan tetapi, Adam, Citra, dan sejumlah aktivis lainnya memutuskan keluar. Adapun mereka memang diundang dalam acara ini.

Terpisah, Edward mengaku tidak keberatan dengan protes yang disampaikan di tengah forum tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut biasa terjadi dalam proses demokrasi.

Sebaliknya, Edward menuding bahwa aliansi tersebut tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan pemerintah.

“Biasa itu bagian dari demokrasi, ya saya menganggap itu bisa saja ya,” ujar Edward.

Baca juga: RKUHP Bakal Disahkan, Wamenkumham: Jika Ada yang Mengganjal, Silakan ke MK

Sebelumnya, tiga lembaga kementerian menggelar sosialisasi perdana RKUHP yakni, Kementerian Hukum dan hak Asasi manusia (Kemenkumham), Kementerian Koordinator Bidang Politik hukum dan HAM (Kemenko Polhukam), dan Kementerian Informatika dan Komunikasi (Kemenkominfo).

Acara Kick Off Diskusi RKUHP tersebut merupakan peluncuran sosialisasi RKUHP yang akan digelar di sejumlah wilayah di tanah air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com