JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa kondisi kesehatan pasien cacar monyet di Indonesia membaik.
Adapun pasien tersebut merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari negara yang termasuk dalam 89 negara dengan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pada tanggal 8 Agustus 2022.
"Keadaannya membaik. Saat ini sedang dilakukan kontak tracing (pelacakan)," kata Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Cacar Monyet Terdeteksi, Jokowi: Tak Perlu Panik, Penularan Bukan lewat Droplet
Nadia menuturkan, Kemenkes terus melakukan pelacakan, terutama pada orang yang memiliki kontak erat dengan pasien.
Menurut Nadia, orang yang kontak erat (suspek) dengan penderita belum menunjukkan gejala penularan apapun. Namun pihaknya bakal terus memonitor kasus suspek mengingat masa inkubasi virus bisa lebih dari tiga pekan.
"Sampai saat ini kontak erat belum ada gejala, tapi kita tunggu karena masa inkubasi bisa sampai 3 minggu, ya. Walau rata-rata 5-14 hari dari kontak langsung," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menuturkan kondisi pasien dalam keadaan baik-baik saja.
Meskipun jenis cacar monyet ada dua macam dengan tingkat fatalitas berbeda, Budi yakin cacar monyet yang menyebar di Eropa dan Indonesia adalah cacar dengan tingkat fatalitas yang rendah.
Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama Ditemukan di Jakarta, Epidemiolog: Harus Segera Siapkan Vaksin
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), dari 35.000 kasus cacar monyet di dunia, sebanyak 12 orang yang meninggal. Pasien yang meninggal ini pun bukan karena virus, melainkan karena infeksi kedua.
Rendahnya penularan cacar monyet, kata Budi, juga terjadi karena partikel virus lebih besar ketimbang Covid-19. Di sisi lain, banyak warga yang sudah mendapat vaksin cacar sejak kecil yang berlaku seumur hidup.
"Kondisi pasien pada dasarnya baik-baik saja. Itu mengindikasikan bahwa (virus cacar monyet) tidak sefatal apa yang kita baca," tutur Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.