Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Tahap Pendidikan Komando Kopassus, Salah Satunya Mesti Jalan Kaki 455 Km

Kompas.com - 22/08/2022, 22:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 149 prajurit TNI baru saja menyandang baret merah Komando Pasukan Khusus (Kopasuss) usai menjalani pendidikan komando selama tujuh bulan.

Dengan keberhasilan tersebut, 149 prajurit tersebut kini resmi menjadi bagian dari pasukan elite yang dimiliki TNI Angkatan Darat.

“Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan,” kata Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan saat menutup Pendidikan Komando Angkatan 106 Tahun 2022 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Lulus Pendidikan, 149 Prajurit Sandang Baret Merah Kopassus

Pendidikan komando yang diterapkan oleh Kopassus didesain berbeda dengan pendidikan militer lainnya.

Secara umum, pendidikan komando Kopassus terbagai menjadi tiga tahap, yakni tahap basis, tahap gunung hutan dan tahap rawa laut.

Berikut penjelasan secara mengenai tiga tahapan tersebut yang dikutip dari siaran pers Penerangan Kopassus.

Baca juga: 149 Prajurit Kopassus Jalani Pembaretan di Nusakambangan

Tahap Basis

Di tahap ini, setiap siswa atau peserta pendidikan komando telah dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit komando, baik secara perorangan, kelompok, ataupun hubungan tim.

Hal ini membuat peserta didik mampu membentuk karakter prajurit komando sejati.

Pada akhir tahap basis ditandai dengan materi Uji Keterampilan Komando (UKK).

Pada materi ini, siswa harus menyelesaikan tahap selama 12 hari yang membutuhkan tekad tinggi serta karakter prajurit individu.

Tahap Gunung Hutan

Tahap ini merupakan aplikasi semua materi teknik dan taktik yang didapatkan selama tahap basis.

Baca juga: Mayjen Teguh Muji Jabat 3 Posisi Penting dalam Setahun, dari Danjen Kopassus hingga Danpusterad

Pada tahap ini pula, setiap peserta didik harus mampu mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrem.

Materi-materi yang dihadapi banyak mengandung risiko tinggi. Bahkan nyawa sebagai taruhannya dengan tujuan membentuk jiwa korsa sebagai prajurit komando.

Penutupan sesi ini ditandai dengan kegiatan long march dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari sejauh 455 kilometer.

Tahap Rawa Laut

Tahap rawa laut dianggap menjadi media yang sangat sulit untuk dihadapi.

Pasalnya, tahapan ini mempunyai berbagai tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut air laut, lumpur hidup daerah rawa, serta sungai lebar.

Baca juga: Pekik “Komando” Sambut Kedatangan Prabowo di Markas Kopassus Kamboja

Untuk melewati tahap ini, setiap prajurit harus mengombinasikan teknik dan taktik khusus.

Di akhir tahap rawa laut, peserta didik harus mampu mempertahankan cover sendiri dengan taruhannya yang paling ringan adalah menjadi gila.

Selain itu, nyawa pun bisa hilang bila dalam diri peserta didik tidak terbentuk karakter prajurit komando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com