JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli forensik digital Abimanyu Wahyuwidayat menyoroti soal keberadaan kendaraan yang ditumpangi oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dalam rangkaian rekaman kamera CCTV di dekat lokasi kejadian pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Abimanyu yang kerap disapa Abah itu mempertanyakan mengapa mobil MPV berwarna hitam yang ditumpangi oleh Putri saat keluar dari rumah pribadinya tidak tertangkap di dalam rangkaian potongan rekaman CCTV.
"Pertanyaan saya, kan ada CCTV yang lain yang semua bisa menangkap yang kendaraannya FS bisa ditangkap, ambulans, kemudian kendaraan patroli juga bisa ditangkap. Masa kendaraannya PC tidak bisa ditangkap?," kata Abimanyu dalam program Kompas Petang di Kompas TV, seperti dikutip pada Senin (22/8/2022).
Menurut Abimanyu hal itu yang menjadi kejanggalan dalam rangkaian rekaman kamera CCTV terkait kasus Brigadir J.
Baca juga: 4 Fakta Istri Ferdy Sambo Ditetapkan Tersangka, CCTV Ungkap Keterlibatan Putri
"Dia kan kalau keluar dari rumah kalau enggak ke kiri kan ke kanan. Misalnya ke kiri masuk ke jalur mana akhirnya lewat ke tempat-tempat yang lain yang tidak ada CCTV," ucap Abimanyu.
"Dan itu dari sebelum-sebelumnya dari kamera-kamera lain yang sudah kita lihat di tayangan rangkaian yang ini, harusnya itu ada, tetapi kenapa itu sampai tidak ada? Ini pertanyaan," sambung Abimanyu.
Abimanyu mengatakan, dari hasil analisis dan perhitungan telematika bisa terlihat perbedaan gerak tubuh Putri saat pergi dan kembali ke rumah pribadinya.
Menurut Abimanyu, jika kecepatan gerak langkah Putri ketika tiba dari Magelang, Jawa Tengah, pada sore hari dan saat kembali lagi ke rumah itu pada menjelang malam terlihat ada perbedaan.
"Kalau ini layar kita bikin slow motion, gerakan dia saat kembali dari Magelang sampai masuk ke pintu yang di bawah CCTV, dengan kita hitung dengan gerakan saat dia kembali dengan pakai baju yang sudah malam hari, itu speed-nya sangat beda ya. Langkahnya begitu gontai," ujar Abimanyu.
"Saya enggak ngelihat gerakan kaki tapi cukup hanya tinggal melihat gerakan langkahnya saja gitu, dari segi tersebut bisa dibilang berarti orang bisa beralibi bahwa oh mungkin sudah lelah gitu ya (setelah) pergi," sambung Abimanyu.
Baca juga: Polisi Temukan Rekaman CCTV Vital Penembakan Brigadir J
Akan tetapi, kata Abimanyu, jika menggunakan analogi jeda waktu yang hanya selisih seditik, maka kemungkinan besar ada sesuatu yang menyebabkan perubahan gerak tubuh Putri.
"Pasti ini ada sesuatu yang dia bikin lemah, bikin dia dibilang sedih atau gimana, dari faktor tersebut. Saya selalu bermainnya dengan speed. Permainan ini bisa dilakukan oleh siapapun, bagaimana langkahnya dia itu kita lihat dengan CCTV yang sama, dengan evidence yang sama, dianalisa masing-masing," ucap Abimanyu.
Abimanyu juga memaparkan sejumlah tanda kalau video rekaman CCTV yang beredar di media massa saat ini sudah mengalami proses penyuntingan.
Tanda pertama yang nampak kalau rekaman kamera CCTV itu sudah diedit adalah dari 2 mobil yang terparkir di garasi rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Ini bukan analisa saya saja, masyarakat juga melihat logikanya, bahwa sekarang dilihat kendaraan yang warna hitam itu kendaraannya terkompres," ujar Abimanyu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.