Jika tidak, bangunan fundamental maupun prosedural demokrasi yang telah dirancang secara konsitusional dan institusional akan menjadi sangat rapuh.
Sementara di sisi lain, nasionalisme adalah kerangkanya. Tak ada negara ini tanpa gelora nasionalisme antiimperialisme dari para pendahulu kita, founding fathers Indonesia.
Negara ini bisa berantakan jika rasa nasionalisme itu tidak kita pertahankan, meskipun dalam konteks kekinian.
"It is nationalism which engenders nations, and not the other way round," tulis filosof Ernest Gellner dalam buku tenarnya "Nations and Nationalism."
Dan Jokowi dengan bangga ingin menghadirkan bauran kerangka dan isinya sekaligus, sebagai visi besar yang harus tetap ada di Indonesia, baik saat ini ataupun di waktu-waktu mendatang.
Di satu sisi, tak ada alasan bagi kita sebagai warga negara yang cinta pada tanah air untuk menolaknya.
Sementara di sisi lain, untuk keberlanjutan visi besar tersebut, kita pun harus mulai memberi peluang besar kepada calon-calon pemimpin yang berani mengambil sikap dan berani meneruskan visi besar Indonesia seperti yang telah disampaikan Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.