Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Narapidana Terorisme Gunung Sindur Ikrar Setia Ke NKRI

Kompas.com - 16/08/2022, 09:21 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 40 narapidana terorisme di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A dan Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur, Bogo, Jawa Barat menyatakan sumpah setia kepada NKRI.

Kepala Lapas Gunung Sindur Damari mengatakan, tindakan ikrar setia kepada NKRI menjadi indikator turunnya resiko terorisme pada diri mereka. Hal ini juga menjadi bentuk pelaksanaan akhir program deradikalisasi.

“Hari ini semua yang akan melaksanakan ikrar adalah 40 orang,” kata Damari saat membuka kegiatan ikrar tersebut sebagaimana disiarkan di Youtube Humas Ditjen Pas, Kementerian Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Senin (15/8/2022).

Baca juga: Tiga Napi Teroris di Lapas Serang Nyatakan Kembali ke NKRI

Damari mengatakan beberapa waktu sebelumnya, narapidana kasus terorisme di Lapas Narkotika Gunung Sindur juga telah melaksanakan ikrar setia ke NKRI.

Ia merincikan, pada April 2021 sebanyak 34 orang telah berikrar, November 34 orang, April 2022 10 orang.

Menurutnya, tahapan pelaksanaan ikrar narapidana terorisme ini merupakan kesatuan yang utuh dan berkesinambungan.

“Sebagai bentuk resminya pelaku individu dan kelompok bersedia meninggalkan atau melepaskan diri mereka dari aksi dan kegiatan terorisme,” tutur Damari.

Baca juga: Polisi Sebut Penculik 12 Anak di Bogor Bohong Pernah Jadi Napi Teroris: Tak Ada Identitas di Lapas Gunung Sindur

Dalam forum yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan masyarakat Indonesia diwarisi kemajemukan dan rasa toleransi.

Namun, kata Boy, paham terorisme justru mengajarkan untuk memusuhi bangsanya sendiri. Padahal, di dalam agama tidak ada ajaran menyakiti, membunuh, dan mencederai hak orang lain.

“Jadi ideologi terorisme mengajarkan kita untuk benci kepada negara kita, mengajarkan untuk bersikap toleran terhadap orang lain,” ujar Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com