Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia Raih Penghargaan Internasional Berkat Swasembada Beras

Kompas.com - 14/08/2022, 19:58 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia meraih penghargaan dari pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI) yang diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Penghargaan tersebut diraih karena Indonesia selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut.

IRRI menilai, Indonesia bisa mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik, yaitu beras, lebih dari 90 persen.

Untuk diketahui, produksi beras nasional sejak 2019 konsisten berada di angka 31,3 juta ton. Jadi, berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah stok beras pada April 2022 berada di angka tertinggi, yakni 10,2 juta ton.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa produk beras Indonesia tersebut tersebar di masyarakat, petani, tempat-tempat makan, Badan Urusan Logistik (Bulog), dan beberapa industri pangan.

"Inilah yang menyebabkan Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah mencapai swasembada pangan," ujar Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Jamin Ketahanan Pangan Nasional

Jokowi menambahkan, di tengah ancaman krisis pangan tingkat global, pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan produksi pangan nasional guna menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri.

Tak hanya itu, pemerintah juga turut memberikan kontribusi terhadap kondisi pangan internasional.

"Terima kasih sebesar-besarnya kepada pelaku yang bekerja di sawah. Mulai dari petani, bupati, gubernur, serta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang bekerja sama dengan riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi dan gotong royong," tuturnya.

Sejak 2015, Indonesia membangun sejumlah infrastruktur di bidang pertanian, antara lain 29 bendungan yang sudah diresmikan.

Selanjutnya, akan ada 38 bendungan lain yang diselesaikan tahun ini. Kemudian, pada 2024 Indonesia menargetkan membangun lebih dari 61 bendungan.

Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah juga membangun embung dan 4.500 irigasi selama 7 tahun terakhir. Selain itu, pemerintah terus memanfaatkan varietas unggul padi, intensifikasi, dan ekstensifikasi.

Baca juga: Jokowi: Banyak Bendungan Bisa Dukung Ketahanan Pangan Nasional

"Kita berharap, ke depan tidak hanya beras yang swasembada, tetapi kita jagung dan lainya," katanya.

Lebih lanjut, Jokowi pun menyebut program diversifikasi pangan dapat dioptimalkan untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Misalnya, Indonesia yang saat ini melakukan penanaman sorgum di Waingapu sebagai pengganti gandum.

"Kemudian di beberapa provinsi, jagung juga (ditanam) besar besaran. Jika dulu harus impor 3,5 juta ton, saat ini (Indonesia) hanya impor sekitar 800 ribu ton. Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali dan kita harapkan dengan terus-menerus kita konsentrasi ke sana," tuturnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com