Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2022, 08:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto membeberkan bahwa partainya tidak tinggal diam menyambut Pemilu atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Salah satu yang diakuinya, Ketua Umum PDI-P turut memberikan bimbingan bagi kader-kader calon presiden (capres).

“Untuk Pilpres, semua baru digembleng oleh Ibu Megawati. Kan (pendaftaran capres) masih Agustus tahun depan,” beber Hasto dalam keterangannya, Minggu (14/8/2022).

Baca juga: Jokowi Disebut Ada Hati dengan Prabowo, Sekjen PDI-P: Kalau Urusan Capres-Cawapres Ada Momennya

Hasto menyatakan hal tersebut ketika ditanya awak media terkait siapa capres dari PDI-P mengingat semakin banyak koalisi yang tercipta untuk Pemilu 2024.

Ia melanjutkan, partainya memiliki banyak kader pemimpin.

Mereka dihasilkan lewat sekolah partai dan pendampingan oleh para kepala daerah yang telah berhasil.

“Kader PDI Perjuangan banyak. Ada Mas Bobby di Kota Medan, Pak Rapidin (Ketua DPD PDI-P Sumut) juga kader hebat membawa kemajuan daerah,” ucap dia.

Secara khusus Hasto menceritakan bagaimana menantu Presiden Joko Widodo itu dipersiapkan memimpin Medan.

Baca juga: Ungkap Keinginan Lepas Jabatan Ketum PDI-P, Megawati: Semua Bilang, Ndak!

Kata Hasto, mantan Bupati Banyuwangi yang kini Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). bdullah Azwar Anas ditunjuk menjadi mentor Bobby.

"Sukses di Banyuwangi, Anas didatangkan untuk bisa mendampingin Bobby Nasution sebagai Walikota Medan," kata Hasto.

"Sehingga Kota Medan bisa bergerak lebih cepat lagi dalam membangun, dengan menyerap keberhasilan kepala daerah PDI-P di daerah lainnya," sambungnya.

Lanjut Hasto, partainya rutin melakukan peningkatan para kepala daerah di sekolah partai.

Baca juga: PDI-P Kritik Musra Relawan, Minta Jokowi Tetap Jadi Milik Bersama

Sebagai contoh, kata dia, beberapa waktu lalu seluruh kepala daerah PDI-P dikumpulkan untuk membicarakan berbagai kebijakan yang pro rakyat.

"Anggaran pro rakyat, menciptakan lapangan kerja di tengah Pandemi, itu semua diajarkan," Hasto mencontohkan.

“Termasuk menciptakan taman-taman kota agar bagaimana menjaga lingkungan menjadi asri, bersih, dan enak dipandang," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Nasional
Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com