Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Kekuatan Publik dan Media dalam Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua

Kompas.com - 12/08/2022, 07:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dari pagi hingga malam hari, media menyajikan berita dalam format program bermacam-macam, sehingga tayang berulang kali dan relatif terus-menerus.

Dari saluran satu ke saluran lain kurang lebih kontennya sama. Hal ini tentu saja akan memperkuat efek pada khalayak.

Dengan sifat media yang ubiquity, cumulativeness, dan consonance tersebut, maka media mampu mem-blow up sebuah isu, sehingga dapat membangun opini mayoritas atau membebaskan yang terbungkam untuk berani bersuara.

Demikian pula dalam kasus tewasnya Brigadir Josua. Opini publik dalam bentuk komentar-komentar yang disampaikan melalui media pada gilirannya akan memperkuat agenda media dalam memberitakan sebuah kasus.

Agenda publik pada gilirannya berpengaruh pada agenda media. Dalam konteks ini media sosial mengambil peran yang signifikan.

Dengan kata lain digitalisasi komunikasi berkaitan erat dengan fenomana spiral of silence.

Agenda publik di jagad maya

Konsumsi informasi melalui media sosial Twitter, Tiktok, Youtube, ataupun media sosial lainnya menjadi tren pascameningkatnya penggunaan internet di Indonesia.

Hingga awal 2022 ini, berdasarkan data dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), lebih dari 80 persen total pengguna adalah mereka yang berada di rentang usia 19-34 tahun.

Menariknya, pengguna pada rentang usia ini mulai menyukai isu-isu politik, ekonomi, pendidikan, hingga sosial yang dibalut dengan menarik di masing-masing platform.

Akhirnya mereka turut bersuara ketika ada berita yang viral. Suara-suara inilah yang akhirnya menjadi perbicangan publik yang kemudian diperhatikan seksama oleh warganet.

Bahkan pembicaraan mereka yang viral berpotensi memengaruhi tindakan dari pihak-pihak yang berkepentingan.

Kasus kematian Brigadir J memunculkan banyak respons dari publik. Kasus ini menarik warganet di kalangan generasi Z karena “dekat” dengan dunia mereka.

Kasus ini adalah pembunuhan sadis dengan teka-teki, di mana generasi pengguna Z suka menonton film dengan genre tersebut.

Film bergenre ini terkesan lebih menantang dan membutuhkan perhatian serius. Layaknya menonton film, mereka penasaran dengan bagaimana cara Polri menyelesaikan teka-teki ini atau mengungkap kejahatan.

Tak hanya itu, motif, dalang, hingg aktor lain yang terlibat menjadi hal yang menarik bagi mereka. Warganet yang sama sekali tidak saling mengenal sama-sama membicarakannya.

Ada perasaan bersama yang dibangun dari mereka seperti sedih, marah, kecewa, bangga dengan Polri, miris dan perasaan lainnya.

Perasaan inilah yang akhirnya menghubungan mereka untuk menjalin komunikasi bersama di media sosial.

Komunikasi ini ditunjukkan dengan banyaknya postingan gambar dan tulisan berkaitan dengan pihak-pihak terlibat.

Mereka berkomentar dengan persepsi masing-masing, menunjukkan emosi, like, hingga share ke teman lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com