JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mulai dipanaskan oleh sejumlah nama.
Beberapa kepala daerah, ketua umum parpol, menteri, hingga elite politik lain digadang-gadang bakal ikut meramaikan gelanggang pemilihan.
Belakangan, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencuat.
Keduanya diprediksi maju sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di pemilu mendatang, menyusul rencana koalisi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Sepertinya (koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS) mengusung Anies-AHY," kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi kepada Kompas.com, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Jika Berkoalisi, Nasdem, Demokrat, dan PKS Diprediksi Usung Anies-AHY sebagai Capres-Cawapres
Lantas, benarkah ketiga partai berencana demikian? Mungkinkah Anies dan AHY benar-benar berpasangan di panggung pilpres?
Pada 17 Juni kemarin, Nasdem mengumumkan nama-nama calon presiden yang kemungkinan diusung partainya di Pemilu 2024.
Anies Baswedan masuk dalam jajaran 3 nama, bersanding dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Nama Anies terpilih karena paling banyak direkomendasikan menjadi capres 2024 oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem.
Dari 34 DPW partai yang memberikan suara, hanya Kalimantan Timur dan Papua Barat yang tidak memilih nama Anies.
Baca juga: Jika Dukung Anies-AHY, Nasdem Dinilai Akan Untung
Terkait ini, Anies telah angkat bicara. Orang nomor satu di Ibu Kota Negara ini mengaku tersanjung dan mengapresiasi usulan Nasdem.
"Ini adalah sebuah kehormatan. Jadi saya ingin sampaikan apresiasi, terima kasih dan respek kepada DPW Nasdem yang mengusulkan," kata Anies saat ditemui di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022), dilansir dari Tribun Jakarta.
Anies juga mengatakan bahwa Nasdem telah membuat terobosan baru. Pasalnya, usulan nama-nama calon presiden datang dari masing-masing wilayah.
Saat ditanya kesediannya menjadi capres Nasdem, Anies bilang, dirinya masih harus menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober nanti.
"Saat ini saya masih terus menjalankan amanat di Jakarta. Amanat dari masyarakat Jakarta adalah amanat utama yang harus saya tunaikan sampai Oktober nanti, karena itu saya harus fokus di dalam urusan Jakarta," tuturnya.
Baca juga: Anies-AHY Dinilai Paling Mungkin Diusung Demokrat-Nasdem-PKS