JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menggelar Hari Belanja Diskon Nasional dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Setya Utama mengatakan, Hari Belanja Diskon Nasional dimulai pada 15 Agustus 2022.
"Ini yang menarik buat terutama ibu-ibu dan semua masyarakat ini ada Hari Belanja Diskon Indonesia yang dimulai 15 Agustus," ujar Setya di Kantor Kemensetneg, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Peringati HUT RI, Pemerintah Akan Pamerkan Arsip dan Mobil Kepresidenan di Sarinah
Setya menyampaikan, acara Hari Belanja Diskon Indonesia ini digelar oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).
Agenda ini digelar secara online maupun offline. "Online dan offline. Diselenggarakan oleh Hippindo," kata dia.
Adapun informasi lebih lanjut terkait agenda diskon ini dapat diakses melalui situs web https://www.hbdindonesia.com/ atau penelusuran di laman resmi https://hippindo.com/.
Dalam kesempatan yang sama, Setya mengatakan, pemerintah telah menyusun serangkaian acara untuk mengisi bulan kemerdekaan dalam rangka HUT ke-77 RI.
Rangkaian acara sejak 1-18 Agustus 2022 ini dapat diikuti oleh masyarakat.
"Jadi kami sudah menyusun agenda bulan kemerdekaan yang akan kita laksanakan di istana dan juga di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara yang sebagian bisa diikuti oleh masyarakat secara luas, sebagian lagi internal kami," ujar Setya.
Menurut dia, rangkaian acara bulan kemerdekaan dimulai dengan zikir kebangsaan yang digelar di Istana Merdeka pada Senin malam nanti.
Baca juga: Ajak Umat Islam Bersyukur, Wapres: Banyak Nikmat Allah Berikan, Utamanya Kemerdekaan
Acara zikir kebangsaan ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan para tokoh lintas agama.
"Kemudian 13-22 Agustus akan dilaksanakan pameran arsip dan mobil kepresidenan di Sarinah Thamrin jadi bekerja sama dengan PT Sarinah. Nah di arsip kepresidenan ini nanti akan banyak ya hal-hal baru yang akan kita pamerkan," tutur Setya.
Ia mengungkapkan, tema pameran tersebut yakni "Indonesia Menjawab".
Dalam pameran itu akan ditampilkan arsip berupa dokumentasi foto, video, dan dokumen-dokumen dari masa kepemimpinan tujuh presiden.
"Yang barangkali masyarakat belum pernah melihat itu dan kita akan lebih menekankan bagaimana para presiden, tujuh presiden ini menjawab krisis dan tantangan di zamannya masing-masing," kata Setya.