JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan Partai Nasdem tak memiliki masalah dengan Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDI-P).
Ia menuturkan hubungan pimpinan kedua parpol itu tetap terjaga hingga saat ini.
“Jadi (antara) PDI Perjuangan dan Nasdem ini enggak ada masalah, kami partai sahabat, teman, antara Bu Mega dan Pak Surya juga adalah sahabat,” tutur Ali ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).
Ia memandang selama ini seolah-olah publik menilai dua partai itu tak akur.
Baca juga: Daftarkan Diri ke KPU, Nasdem: Kami Tidak Kekurangan Keterwakilan Perempuan
Padahal, hubungan politik keduanya harmonis dan sudah teruji dalam dua pemilu sebelumnya.
“Kami sudah sama-sama mengusung Pak Jokowi (Joko Widodo) untuk jadi Presiden sampai hari ini dan kami berkomitmen mengawal (pemerintahan) ini selesai,” katanya.
Ali mengungkapkan, saat ini komunikasi politik Partai Nasdem memang selangkah lebih maju dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun kondisi itu tidak membuat komunikasi dengan partai politik (parpol) lain terhambat, termasuk dengan PDI Perjuangan.
“Kami tidak akan membatasi (komunikasi) itu. Memang tentunya kalau dengan PDI-P, kita tahu bahwa dia satu-satunya partai yang memenuhi syarat untuk mengajukan (capres) sendiri,” sebut Ali.
“Sehingga dalam kontestasi 2024, mereka bisa tidak membutuhkan partai lain,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya hubungan Partai Nasdem dan PDI Perjuangan diduga mengalami keretakan.
Salah satu dugaannya, disebabkan oleh Partai Nasdem yang memutuskan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat capres.
Sebelumnya, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai hubungan Nasdem dan PDI-P nampak tak lagi harmonis.
“Jika melihat tendensi relasi antara Nasdem dan PDI-P akhir-akhir ini saya memprediksi mereka ‘pecah pengantin’. Jika di dua periode bisa bersama di koalisi Jokowi, tetapi di periode berikutnya saling berseberangan,” papar Ari pada Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Ia menyebutkan, kerenggangan itu dipicu pengusungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres Partai Nasdem.
Baca juga: Peta Jalan Jokowi Mengusung Capres Pengganti...
Padahal Ganjar merupakan kader PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum belum menunjuk siapa kadernya yang akan menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Selain itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pernah menyampaikan tak mau mengganggu hubungan Partai Nasdem dengan Partai Demokrat dan PKS.
Adapun Partai Demokrat dan PKS merupakan partai yang berada di luar pemerintahan dan mengikrarkan diri sebagai partai oposisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.