JAKARTA, KOMPAS.con - Komando Pasifik Amerika Serikat atau United States Indo-Pacom mengerahkan pesawat intai P-8 Poseidon dalam latihan bersama TNI Angkatan Laut bertajuk “Super Garuda Shield 2022” di Perairan Bintan dan Dabo, Kepulauan Riau, 1-14 Agustus 2022.
Latihan bersama ini turut diikuti sejumlah angkatan bersenjata negara lain yang meliputi, Australia, Jepang, dan Singapura.
Dalam latihan ini, selain mengerahkan pesawat intai andalannya, AS mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan seperti kapal perang USS Charleston (LCS-18), USS Green Bay (LPD-20), 2 kapal Landing Craft Air Cushion (LCAC), serta 1 pleton Amphibios Recon.
Baca juga: Pasukan Bela Diri Jepang Akan Ikuti Garuda Shield 2022 di Indonesia
Khusus Posiedon, Kompas.com telah merangkum spesifikasinya, berikut ulasannya:
Pesawat multi-misi
Melansir Boeing, Poseidon merupakan pesawat patroli maritim multi-misi yang unggul dalam perang anti-kapal selam, misi intelijen, pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan.
Poseidon dapat terbang di ketinggian lebih dari 41.000 kaki dengan kecepatan hingga 490 knot. Waktu transit yang lebih singkat menjadi nilai tambah saat pencarian kapal selam dan penyelamatan.
Poseidon juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan terbukti dalam mendukung misi kemanusiaan serta pencarian dan penyelamatan.
Baca juga: Alutsista TNI AL yang Dikerahkan pada Latihan Super Garuda Shield 2022
Poseidon memiliki dua varian, yaitu P-8I diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P-8A Poseidon yang diterbangkan oleh Angkatan Laut AS, Angkatan Udara Australia, dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Dilengkapi 7 sensor
Pada 2008, Boeing memilih L-3 Communications Wescam dalam memasok menara sensor multispektral digital elektro-optik dan inframerah (EO/IR) MX-20HD untuk Poseidon.
MX-20HD dapat memiliki hingga tujuh sensor, termasuk inframerah, CCDTV, penguat gambar, pengintai laser, dan iluminator laser.
Dikutip dari Naval Technology, kabin pesawat itu juga dilengkapi hingga tujuh konsol operator.
Baca juga: TNI AL Latihan Pendaratan Tempur di Lokasi Perang Dunia II, Pantai Warmenum Papua Barat
Pesawat ini memiliki dua mesin turbofan high-bypass CFM International CFM56-7B27A, dengan nilai masing-masing 120kN.
Radar pengintai maritim