Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersikeras Hadirkan Bharada E untuk Diperiksa, Komnas HAM: Keterangannya Penting

Kompas.com - 26/07/2022, 12:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan bahwa keterangan Bharada E, salah satu ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, sangat penting dalam mengungkap kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Sambo, 8 Juli lalu.

Komnas HAM memanggil semua ajudan Sambo yang kini berjumlah tujuh orang hari ini, Selasa (26/7/2022), untuk diperiksa. Namun, hingga berita ini disusun, Bharada E dan satu ajudan lain belum memenuhi panggilan.

Taufan menegaskan, mereka, termasuk Bharada E, tak dapat mangkir dari pemanggilan.

"Komnas HAM sangat berkepentingan mendapatkan keterangan langsung dengan Bharada E. Kami mengupayakan dan meminta supaya (hadir pemeriksaan) hari ini. Kami akan cek dulu kenapa masalahnya belum datang," jelas Taufan kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Bharada E Belum Penuhi Panggilan Komnas HAM

Taufan mengatakan, Komnas HAM telah memperoleh komitmen dari Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto bahwa tujuh ajudan itu bakal dihadirkan dalam pemeriksaan.

Ia melanjutkan, seandainya Bharada E dan satu ajudan lain tetap mangkir pemeriksaan hari ini, mereka bakal tetap diperiksa besok.

"Kami akan minta secara resmi maupun komunikasi langsung karena sangat penting keterangan informasi dari mereka, khususnya Bharada E," ungkap Taufan.

Taufan berujar, lima ajudan yang telah hadir ke Komnas HAM langsung ditempatkan dalam ruangan terpisah untuk diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com