Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran-sindiran Tajam PDI-P Menuju Pilpres: Dari Parpol Elektoral Turun sampai Partai Bajak Kader

Kompas.com - 20/07/2022, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).

Hasto tak menjelaskan partai yang ia maksud. Dia hanya mengingatkan kader partainya agar tak terpengaruh romantika politik pencapresan.

Kendati begitu, spekulasi publik tertuju pada Partai Nasdem. Pasalnya, sejak pertengahan Juni lalu, Nasdem telah mengumumkan 3 nama calon presiden di bursa pilpres mereka.

Salah satu yang hendak dicalonkan yakni Ganjar Pranowo. Dua lainnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Merespons pernyataan Hasto, Nasdem tak ambil pusing. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya tetap fokus melakukan rekrutmen calon pemimpin nasional dari putra putri terbaik bangsa.

Perekrutan capres, kata Johnny, tidak akan dibatasi hanya dari unsur internal Nasdem.

"Sahabat kami (PDI-P) mungkin menjadi agak sensitif saja dengan perkembangan situasi politik terkini," katanya kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Hasto Sebut Ada Partai Elektoralnya Turun Usung Kader Parpol Lain, Sindir Nasdem?

Saat ditanya apakah hubungan partainya dan PDI-P renggang usai diusungnya Ganjar di bursa pilpres Nasdem, Johnny bilang, partainya bersahabat dengan seluruh parpol.

Bahkan, menurutnya, kerja sama politik menuju 2024 masih mungkin terbangun antara Nasdem dan PDI-P.

"Kerja sama politik selalu mungkin dan cair, apalagi kerja sama politik antara Nasdem dan PDIP yang telah dua kali sukses bersama sama mengantar pak Jokowi sebagai Presiden RI dan saat ini bahu membahu mensukseskan Kabinet Indonesia Maju," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu.

Saling sindir

Melihat dinamika ini, peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor memprediksi, sindiran-sindiran serupa bakal terus dilancarkan PDI-P buat merespons situasi politik terkini.

Hingga kini, PDI-P memang belum banyak bermanuver soal koalisi dan pencapresan Pemilu 2024.

Namun, menurut dia, kecil kemungkinan partai penguasa itu bakal berkawan dengan Nasdem mengingat hubungan kedua partai belakangan tampak merenggang.

"Saya kira so far sampai hari ini Nasdem menjadi partai yang memang tidak terlalu mesra dan didekati oleh PDI-P," kata Firman kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Nasdem Tetap Yakin Pilih Satu dari Tiga Nama Capres yang Diusulkan dalam Rakernas

Menurut Firman, gelagat keretakan hubungan PDI-P dan Nasdem semakin tampak pascanama Ganjar masuk sebagai satu dari tiga calon presiden yang hendak diusung partai pimpinan Surya Paloh itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com