"Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).
Hasto tak menjelaskan partai yang ia maksud. Dia hanya mengingatkan kader partainya agar tak terpengaruh romantika politik pencapresan.
Kendati begitu, spekulasi publik tertuju pada Partai Nasdem. Pasalnya, sejak pertengahan Juni lalu, Nasdem telah mengumumkan 3 nama calon presiden di bursa pilpres mereka.
Salah satu yang hendak dicalonkan yakni Ganjar Pranowo. Dua lainnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Merespons pernyataan Hasto, Nasdem tak ambil pusing. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya tetap fokus melakukan rekrutmen calon pemimpin nasional dari putra putri terbaik bangsa.
Perekrutan capres, kata Johnny, tidak akan dibatasi hanya dari unsur internal Nasdem.
"Sahabat kami (PDI-P) mungkin menjadi agak sensitif saja dengan perkembangan situasi politik terkini," katanya kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Hasto Sebut Ada Partai Elektoralnya Turun Usung Kader Parpol Lain, Sindir Nasdem?
Saat ditanya apakah hubungan partainya dan PDI-P renggang usai diusungnya Ganjar di bursa pilpres Nasdem, Johnny bilang, partainya bersahabat dengan seluruh parpol.
Bahkan, menurutnya, kerja sama politik menuju 2024 masih mungkin terbangun antara Nasdem dan PDI-P.
"Kerja sama politik selalu mungkin dan cair, apalagi kerja sama politik antara Nasdem dan PDIP yang telah dua kali sukses bersama sama mengantar pak Jokowi sebagai Presiden RI dan saat ini bahu membahu mensukseskan Kabinet Indonesia Maju," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu.
Melihat dinamika ini, peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor memprediksi, sindiran-sindiran serupa bakal terus dilancarkan PDI-P buat merespons situasi politik terkini.
Hingga kini, PDI-P memang belum banyak bermanuver soal koalisi dan pencapresan Pemilu 2024.
Namun, menurut dia, kecil kemungkinan partai penguasa itu bakal berkawan dengan Nasdem mengingat hubungan kedua partai belakangan tampak merenggang.
"Saya kira so far sampai hari ini Nasdem menjadi partai yang memang tidak terlalu mesra dan didekati oleh PDI-P," kata Firman kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Nasdem Tetap Yakin Pilih Satu dari Tiga Nama Capres yang Diusulkan dalam Rakernas
Menurut Firman, gelagat keretakan hubungan PDI-P dan Nasdem semakin tampak pascanama Ganjar masuk sebagai satu dari tiga calon presiden yang hendak diusung partai pimpinan Surya Paloh itu.