Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Akan Bikin Survei Internal soal Wacana Duet Anies-AHY

Kompas.com - 19/07/2022, 20:36 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menanggapi serius wacana duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, partainya akan melaksanakan survei secara internal terkait wacana duet tersebut.

"Dan terus mencermati hasil berbagai lembaga survei lainnya, termasuk yang menempatkan duet Anies-AHY sebagai pasangan capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024," kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Tanggapi Santai soal Duet Anies-AHY Ungguli Pasangan Lain, Demokrat: Kami Ikuti Saja sebagai Tren Politik

Herzaky melanjutkan, partainya sejauh ini merasa nyaman dengan dua partai dalam menjalin komunikasi, yaitu Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dua partai itu pun disebut memiliki komunikasi yang baik dengan Anies. 

Untuk Nasdem, Anies merupakan salah satu dari tiga bakal calon presiden hasil rapat kerja nasional partai beberapa waktu.

"Ada kesamaan pandangan (antara Demokrat-Nasdem-PKS) dalam berbagai hal," ujarnya.

Di sisi lain, Herzaky mengungkapkan bahwa dalam beberapa pertemuan terakhir, AHY dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga menunjukkan keakraban.

Demokrat, kata Herzaky, menilai ketokohan Surya Paloh dalam dunia politik dan kebangsaan sudah sangat teruji dan memberikan perhatian khusus pada tokoh muda untuk tampil.

"Beliau memberikan perhatian khusus dalam mendorong tokoh-tokoh muda untuk tampil sebagai pemimpin nasional," ucapnya.

Kendati demikian, Herzaky menegaskan bahwa Demokrat mengedepankan kesepahaman dalam membangun koalisi Pemilu 2024.

Baca juga: Survei Indopol: Simulasi 4 Poros pada Pilpres 2024, Duet Anies-AHY Tempati Posisi Teratas

Utamanya, lanjut dia, kesepahaman dalam melihat kondisi bangsa saat ini serta mendengarkan aspirasi publik yang menginginkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat.

"Pada saatnya nanti, dalam menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden, semua mitra koalisi berada dalam posisi yang setara dan akan membicarakan secara bersama," tutur dia.

"Tentu dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari masyarakat dan peluang untuk kemenangan Pilpres 2024," pungkasnya.

Sebelumnya, duet Anies-AHY muncul pada simulasi lembaga survei Indopol yang dirilis pada Jumat (15/7/2022).

Survei Indopol melakukan simulasi dengan asumsi empat poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Poros pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sendirian.

Kemudian, poros kedua diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selanjutnya poros ketiga yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

Baca juga: Demokrat Nilai Anies-AHY Pasangan Ideal, Saling Melengkapi untuk Pilpres 2024

Terakhir, poros keempat adalah KIB (Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar-Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.

Dari simulasi itu, muncul pasangan calon (Paslon) Anies Baswedan dan AHY dari poros Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, yang menempati posisi teratas dibandingkan lainnya.

"Pasangan Anies dan AHY menempati posisi yang teratas dengan 34,72 persen. Meskipun kemudian yang belum menjawab masih banyak yaitu 36,50 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com