JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat tidak mempersoalkan hasil survei Indopol yang menunjukkan posisi ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Terlebih lagi, duet ini pada simulasi survei unggul dibandingkan pasangan lainnya.
"Kami mengikuti semua. Sekarang kan modelnya simulasi-simulasi. Anies-AHY, Ganjar-Puan, Prabowo-Puan, Anies-Airlangga, Prabowo-Cak Imin atau dibalik, AHY-Anies kan itu bisa. Macam-macam lagi," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng ditemui di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2022).
"Kami mengikuti saja sementara ini karena sebagai sebuah tren politik," lanjut dia.
Baca juga: Bupati Mamberamo Tengah Kabur Usai Jadi Tersangka Gratifikasi, Ini Kata Demokrat
Andi mengatakan, situasi politik saat ini masih bisa berubah mendekati jadwal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dengan demikian, Demokrat belum menganggap serius duet Anies-AHY untuk diproyeksikan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Sekali lagi, sekarang masih terlalu jauh, mungkin kalau awal tahun pola-polanya lebih jelas, lebih stabil. Kita lihat perkembangannya nanti bagaimana," ucap Andi.
Baca juga: Andi Mallarangeng Sarankan Demokrat Umumkan Koalisi Akhir 2022 atau Awal 2023
Di sisi lain, Andi mengakui bahwa Demokrat mengutamakan kadernya untuk menjadi calon pemimpin bangsa.
Hal itu dinilai sebagai salah satu tahap pengaderan partai.
"Parpol kan merupakan amanat partainya mengusahakan bagaimana kader terbaiknya dalam hal ini bagi kami Ketum AHY untuk bersaing dalam penentuan kepemimpinan bangsa, posisinya apa belum kita tentukan," kata dia.
Terkait pengusungan AHY pada Pilpres, Andi mengungkapkan, Demokrat tetap mengupayakannya.