Seno mengaku, sampai saat ini ia tidak mengetahui pasti soal kondisi kamera CCTV yang berada di dalam rumah Ferdy Sambo.
Polisi sebelumnya menyebutkan, sejumlah kamera CCTV di dalam rumah Ferdy Sambo dalam keadaan mati sehingga tidak dapat merekam saat peristiwa baku tembak terjadi.
"Kamera CCTV yang dipasang di rumah itu, ya mereka pasang masing-masing. Kalau di luar itu ditaruh di pos sekuriti," kata Seno.
Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, perangkat dekoder atau digital video recorder (DVR) adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mengubah rekaman kamera pengawas atau CCTV dengan sistem analog atau digital ke bentuk format video digital.
Dekoder juga menjadi pusat kendali CCTV. Alat itu bisa mengoperasikan satu atau lebih kamera CCTV tergantung tipe.
Perangkat itu biasanya juga dihubungkan dengan cakram keras (hard drive atau hard disk) sebagai media penyimpanan data rekaman kameran CCTV.
Baca juga: Ini Alasan Polisi Ganti Dekoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Sehari Usai Baku Tembak
Selain itu, data rekaman video yang berbentuk digital dari dekoder juga bisa disimpan di media penyimpanan seperti cakram digital (CD) atau diska lepas (flash disk).
Dalam perkembangannya, dekoder juga bisa disambungkan ke komputer atau internet, sehingga pemilik bisa mengetahui kondisi suatu tempat dari jarak jauh.
Menurut pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, rekaman kamera CCTV yang tersimpan di dalam dekoder itu dinilai bisa membantu proses penyelidikan kasus tewasnya Brigadir J.
Apalagi menurut polisi, CCTV di rumah Sambo tidak berfungsi saat peristiwa berdarah itu terjadi.
"Saya tidak tahu persis sebab digantinya dekoder CCTV, tetapi berdasarkan kebiasaannya bisa karena rusak, filmnya habis atau ada 'kepentingan lain' terhadap isi rekaman dekoder CCTV tersebut," kata Abdul saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
"Inilah yang harus dibongkar oleh Kepolisian," ujar Abdul.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Namun, perkara itu baru diumumkan kepada masyarakat pada Senin (11/7/2022) atau 3 hari setelahnya.
Menurut keterangan Mabes Polri, Brigadir J diduga meninggal setelah terlibat saling tembak dengan Bharada E yang disebut sebagai ajudan Ferdy.
Disebutkan Polri, Brigadir J merupakan sopir dari istri Ferdy Sambo, PC.