Selanjutnya, Kamaruddin menduga locus delicti kedua berada di rumah dinas Irjen Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sebab, jenazah Brigadir J ditemukan di rumah Sambo, sesuai dengan hasil visum et repertum.
"Alternatif (TKP) kedua karena mayat ditemukan di situ, berdasarkan hasil visum repertum Polres Jaksel di rumah Kadiv Propam Polri di komplek Polri di Duren Tiga, Jaksel," kata dia.
Sementara itu, Kamaruddin menuntut penjelasan Polri mengenai kematian Brigadir J.
Dia juga mempertanyakan apakah ada penyiksaan sebelum atau setelah Brigadir J tewas.
"Pertanyaan berikutnya apakah dianiaya dulu atau disiksa dulu baru ditembak, atau disiksa dulu setelah jadi mayat baru disiksa. Ini, kan pertanyaan juga. Harus jelas," ujar Kamaruddin.
Curiga dibunuh lebih dari satu orang
Kamaruddin memperkirakan, ada lebih dari satu orang pelaku yang diduga membunuh Brigadir J.
"Setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang, bisa lebih dua atau tiga orang," ujar Kamaruddin.
"Karena ada yang berperan mengenakan pistol, berperan memukul, ada yang berperan melukai dengan senjata tajam, bahkan mungkin dengan sangkur, atau dengan laras panjang," ujar dia.
Dengan temuan tersebut, kata Kamaruddin, pihaknya yakin ada dugaan pembunuhan berencana dalam kasus kematian Brigadir J.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.