JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia relatif kuat.
"Pertama kalau kita lihat fundamental ekonomi Indonesia relatif kuat, dari segi inflasi kita 4,2, pertumbuhan masih di 5 persen," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (18/7/2022).
Ia menanggapi pertanyaan soal persiapan pemerintah menghadapi dampak naiknya inflasi sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara.
Baca juga: Airlangga: Positivity Rate Covid-19 Naik Sedikit Jadi 5,82 Persen
Airlangga lantas membandingkan kondisi inflasi di sejumlah negara yang jauh lebih tinggi dari Indonesia, misalnya di negara-negara Eropa yang rata-rata inflasinya sebesar 8 persen.
Di Amerika Serikat, kata dia, inflasi telah mencapai 9,2 persen.
Kembali ke situasi Indonesia, Airlangga mengungkapkan, keberadaan dana pihak ketiga saat ini di atas 10 persen.
Kemudian, pertumbuhan kredit di atas 9 persen.
"Jadi relatif ekonomi indonesia bergerak, indeks keyakinan konsumen 128 dan penanaman modal Indonesia (PMI) 50,2," kata Airlangga.
Meski demikian, dia mengatakan, saat ini ekspor crude palm oil (CPO) asal Indonesia masih mengalami hambatan.
Baca juga: Airlangga: Sesuai Standar WHO, Transmisi Komunitas Covid-19 di Indonesia Masih Level 1
Namun, secara perlahan hambatan itu dapat diantisipasi sehingga ekspor mulai bergerak.
"Sehingga tentu dalam 26 bulan neraca perdagangan kita positif. Tadi kita rapat mengenai pangan. Mengenai pangan sendiri sampai akhir tahun ini kita relatif aman termasuk beras, termasuk stok beras cukup," ujar Airlangga.
"Arahan Bapak Presiden adalah bagaimana kita mengantisipasi global kan terjadi food shortage dan energy shortage, bagaimana kita tidak terjebak di dalam persoalan-persoalan tersebut, jadi kita siapkan strategi khusus untuk 2023," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.