Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Zulkifli Hasan Promosi Anaknya di Pasar, Moeldoko: Presiden Minta Menteri Fokus Layani Publik

Kompas.com - 14/07/2022, 14:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan tanggapan soal tindakan Zulkifli Hasan yang mempromosikan anaknya saat membagikan minyak goreng di Bandar Lampung, baru-baru ini.

Menurutnya, instruksi Presiden Joko Widodo sudah sangat jelas dalam menyikapi hal seperti itu.

"Instruksi presiden sudah sangat jelas, bukan hanya kemarin, tapi jauh sebelumnya presiden selalu menegaskan bahwa situasi sekarang adalah situasi yang tidak biasa," ujar Moeldoko di Gedung Kridha Bakti, Jakarta Pusat, Kamis (14/2022).

"Yang harus disikapi lebih dari extraordinary karena memang situasi global seperti itu mempengaruhi kondisi dalam negeri. Untuk itu, presiden selalu menekankan para menteri harus concern (fokus) untuk memberikan pelayanan kepada publik," tegasnya.

Baca juga: Luncurkan Minyakita, Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Soal Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat

Saat disinggung lebih lanjut apakah Presiden Jokowi sudah memberikan teguran langsung kepada Zulkifli Hasan, Moeldoko enggan menanggapi.

Menurutnya, selama ini presiden sudah memberi penekanan kepada semua menteri.

"Saya tidak berbicara perorangannya tapi lebih pada penekanan presiden kepada seluruh menteri," kata Moeldoko.

Adapun Presiden Joko Widodo memberikan atensi terhadap tindakan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang meminta warga memilih anaknya saat kegiatan pembagian minyak goreng di Bandar Lampung beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kontroversi Mendag Zulhas, Minyak Goreng hingga Alih Fungsi Hutan

Jokowi meminta Zulkifli Hasan fokus bekerja menurunkan harga minyak goreng curah sebagaimana target yang diberikannya.

"Ya saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Mendag yang paling penting urus seperti yang saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp14.000 atau di bawah Rp14.000," ujar Jokowi usai memberikan bantuan sosial kepada pedagang dan warga di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

"Paling penting itu, tugas dari saya itu," lanjutnya memberikan penekakan.

Menurut Jokowi, kunjungan Mendag ke pasar sedianya dalam rangka mengecek harga pangan.

Dia pun mencontohkan apa yang dilakukannya sendiri saat berkunjung ke pasar.

"Saya pun sama, mengecek minyak goreng. Utamanya ini yang kita cek itu minyak curah lho ya. Jangan sekali-kali lari ke minyak kemasan yang premium. Yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di angka Rp 14.000 atau di bawahnya," jelasnya.

"Kalau yang saya datangi pasar-pasar sudah di angka Rp 14.000. Kalau di luar Jawa ada di atas Rp 14.000 ya satu persatu kita selesaikan," lanjut presiden.

Kepala negara pun menegaskan, perintah untuk fokus bekerja bukan hanya ditegaskan kepada Mendag Zulkifli Hasan saja. Tetapi, kepada seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Bagi-bagi Minyak Goreng di Acara PAN, Zulhas Diingatkan Aturan Main dan Etika Politik

Jokowi memberikan penekanan bahwa menteri-menteri yang tugasnya berkaitan dengan pangan dan energi harus lebih berkonsentrasi dalam bekerja.

"Semuanya harus fokus bekerja utamanya yang berkaitan dengan energi sama pangan. Itu penting, jadi saya urus terus urusan BBM. Berkaitan dengan energi, batu bara semuanya karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan," jelas Jokowi.

"Jadi konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Zulhas (sapaan akrab Zulkifli Hasan) sedang menjadi sorotan setelah mempromosikan anaknya di Bandar Lampung.

Dikutip dari KOMPAS TV, kejadian itu Zulhas meninjau pasar murah minyak goreng yang digelar PAN di Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (9/7/2202).

Di tengah-tengah sambutannya, Zulhas mengingatkan warga untuk memilih putrinya Futri Zulya Savitri.

Baca juga: Soal Zulhas Bagi-bagi Migor Sambil Kampanye hingga Ditegur Jokowi, PAN: Tak Ganggu Tugas Menteri

Saat itu, Zulhas bertanya kepada warga yang didominasi ibu-ibu. Kemudian, dia meminta ibu-ibu tidak membayar minyak goreng murah Rp 10.000 per 2 liter karena sudah dibayar oleh Futri.

Sebagai gantinya, dia meminta ibu-ibu untuk memilih Futri sebagai calon Legislatif PAN Dapil Lampung 1.

“Sudah bawa uangnya (untuk beli minyak goreng)?Uangnya enggak usah, dikantongi aja. Rp 10.000 yang nanggung Futri. Kasih uangnya. Nanti pilih Futri, ada deh (pasar murah) ginian 2 bulan sekali,” jelas Zulkifli disambut tawa hadirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com