Listyo mengeklaim, Polri akan terus mendengarkan berbagai kritik dan masukan dari semua pihak agar Polri semakin dekat dan dicintai masyarakat.
Ia ingin Polri semakin berkomitmen memegang amanah dan harapan masyarakat untuk melaksanakan tugas pokok dengan sebaik-baiknya.
Khususnya, dalam hal memelihara keamaanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Akui Polri Belum Sempurna, Janji Terus Berbenah
"Polri juga akan mendukung dan mengawal seluruh kebijakan pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju Indonesia maju, Indonesia emas 2045," kata dia.
Listyo pun menegaskan, Polri tidak akan ragu menindak kejahatan yang merugikan masyarakat serta pihak yang memecah belah persatuan dan kesatuan.
Ia mengatakan, penindakan hukum akan dilakukan sebagai upaya terakhir atau ultimatum remedium dengan berpedoman pada keadilan serta kemanfaatan hukum serta menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).
Menurut dia, utamanya Polri akan mengedepankan prinsip keadilan restoratif dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Mengedepankan upaya pencegahan sesuai dengan pola pemolisian prediktif penegakan hukum dilakukan dengan prinsip-prinsip keadilan restoratif terhadap hal-hal yang menciderai rasa keadilan masyarakat kecil pencari keadilan," ujar Listyo.
Direktur Imparsial Gufron Mabruri berharap berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang ke-76 pada 1 Juli 2022 lalu tak cuma seremonial.
Dia berharap Polri di usia saat ini seharusnya semakin matang dan tanggap terhadap beragam kritik yang disampaikan masyarakat kepada lembaga penegak hukum.
Baca juga: Polri Diminta Gunakan Momentum Hari Bhayangkara untuk Evaluasi
"Kami memandang peringatan hari jadi semestinya digunakan sebagai momentum bagi Polri untuk melakukan refleksi, evaluasi dan koreksi diri dalam rangka memperbaiki kinerja polri ke depan," kata Gufron dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (3/7/2022).
"Tentu saja perayaan yang sifatnya seremonial seperti upacara, lomba dan lain-lain boleh dilakukan. Namun hal tersebut harus pula dibarengi dengan hal yang sifatnya substantif," ujar Gufron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.