Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi dan Janji Kapolri di Hari Bhayangkara Ke-76

Kompas.com - 06/07/2022, 08:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki usianya yang ke-76 tahun, institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) diharapkan dapat bekerja dengan hati-hati demi menjaga kepercayaan masyarakat.

Saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bhayangkara di Akademi Kepolisian, Semarang, Senin (5/7/2022), Presiden Joko Widodo berpesan bahwa kecerobohan kecil personel Polri dapat merusak kepercayaan publik.

"Selain membaca survei, saya juga terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial. Setiap kecerobohan apapun di lapangan, sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi," kata Jokowi dalam amanatnya, dikutip dari tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi ke Polri: Jadikan Penegakan Hukum sebagai Upaya Terakhir

Terkait dengan survei yang disebutkannya, Jokowi menjelaskan bahwa survei terbaru dari Litbang Kompas itu menyatakan sebanyak 58,3 persen responden sudah sesuai dengan visi presisi.

Namun, Presiden mengingatkan masih ada 28,6 persen responden menyatakan tugas kepolisian belum selesai.

Presisi merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi serta berkeadilan. Program ini dicetuskan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. 

Jokowi juga mengingatkan jajaran Polri bahwa rakyat selalu mengamati tindak-tanduk personel Polri.

Jokowi mengatakan, ia dan seluruh rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada Polri karena kewenangan yang sangat besar.

Ia menyebutkan, anggota Polri menembus hingga tingkat desa dan setiap harinya bersentuhan langsung dengan rakyat.

"Di mana pun saudara-saudara bertugas, saudara-saudara selalu dalam pengamatan rakyat, saudara-saudara selalu dalam penilaian rakyat, rakyat menilai apakah perilaku Polri sesuai dengan harapan rakyat," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi di Hadapan Anggota Polri: Saudara-saudara Selalu dalam Pengamatan Rakyat

Dalam menjalankan tugas sebagai aparat keamanan, Polri pun diharapkan dapat semakin siap menghadapi berbagai kejahatan berbasis teknologi.

"Polri harus lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan. Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi," ujar Jokowi.

Jokowi pun menyebutkan masih banyak tugas berat lain yang harus diselesaikan Polri, antara lain penanganan Covid-19, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), agenda G20, serta Pemilihan Umum 2024 mendatang.

Janji Kapolri

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama istrinya, Iriana Jokowi (kanan), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri), dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) menghadiri Upacara HUT Ke-76 Bhayangkara yang dipusatkan di Kampus Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Upacara tersebut melibatkan 1.996 perseonel yang terdiri atas unsur Polri, TNI, dan eksponen masyarakat dengan mengusung tema Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.ANTARA FOTO/Aji Styawan Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama istrinya, Iriana Jokowi (kanan), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri), dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) menghadiri Upacara HUT Ke-76 Bhayangkara yang dipusatkan di Kampus Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Upacara tersebut melibatkan 1.996 perseonel yang terdiri atas unsur Polri, TNI, dan eksponen masyarakat dengan mengusung tema Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.
Kapolri Jenderal (Polisi) Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa institusi yang dipimpinnya belum sempurna dalam menjalankan tugas.

"Namun, kami berjanji bahwa kami akan terus berbenah senantiasa peka," kata Listyo.

Listyo mengeklaim, Polri akan terus mendengarkan berbagai kritik dan masukan dari semua pihak agar Polri semakin dekat dan dicintai masyarakat.

Ia ingin Polri semakin berkomitmen memegang amanah dan harapan masyarakat untuk melaksanakan tugas pokok dengan sebaik-baiknya.

Khususnya, dalam hal memelihara keamaanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Akui Polri Belum Sempurna, Janji Terus Berbenah

"Polri juga akan mendukung dan mengawal seluruh kebijakan pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju Indonesia maju, Indonesia emas 2045," kata dia.

Listyo pun menegaskan, Polri tidak akan ragu menindak kejahatan yang merugikan masyarakat serta pihak yang memecah belah persatuan dan kesatuan.

Ia mengatakan, penindakan hukum akan dilakukan sebagai upaya terakhir atau ultimatum remedium dengan berpedoman pada keadilan serta kemanfaatan hukum serta menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).

Menurut dia, utamanya Polri akan mengedepankan prinsip keadilan restoratif dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Mengedepankan upaya pencegahan sesuai dengan pola pemolisian prediktif penegakan hukum dilakukan dengan prinsip-prinsip keadilan restoratif terhadap hal-hal yang menciderai rasa keadilan masyarakat kecil pencari keadilan," ujar Listyo.

Evaluasi

Direktur Imparsial Gufron Mabruri berharap berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang ke-76 pada 1 Juli 2022 lalu tak cuma seremonial.

Dia berharap Polri di usia saat ini seharusnya semakin matang dan tanggap terhadap beragam kritik yang disampaikan masyarakat kepada lembaga penegak hukum.

Baca juga: Polri Diminta Gunakan Momentum Hari Bhayangkara untuk Evaluasi

"Kami memandang peringatan hari jadi semestinya digunakan sebagai momentum bagi Polri untuk melakukan refleksi, evaluasi dan koreksi diri dalam rangka memperbaiki kinerja polri ke depan," kata Gufron dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (3/7/2022).

"Tentu saja perayaan yang sifatnya seremonial seperti upacara, lomba dan lain-lain boleh dilakukan. Namun hal tersebut harus pula dibarengi dengan hal yang sifatnya substantif," ujar Gufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com