Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kedekatan Buya Syafii Maarif dengan Jakob Oetama...

Kompas.com - 05/07/2022, 19:47 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara Memorial Lecture 40 hari wafatnya Buya Syafii Maarif, wartawan senior Kompas Rikard Bagun menceritakan kedekatan sosok guru bangsa itu dengan pendiri Kompas Jakob Oetama.

Ia menceritakan, Buya Syafii Maarif sering bertamu ke kantor Kompas di Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, untuk berdiskusi bersama Jakob Oetama.

"Setiap kali Buya ke Palmerah, saya selalu diajak oleh Pak Jakob untuk ikut bertemu," kata dia dalam acara Memorial Lecture Syafii Maarif di Salihara Art Center, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022).

Rikard yang kini masuk dalam pengurus Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) itu menyebut, Jakob Oetama sering terkesima dengan perangai yang tercermin dari Buya Syafii Maarif.

Baca juga: Kepergian Buya Syafii Maarif, Sang Guru Bangsa

Setelah berdiskusi, Jakob sering melontarkan kalimat kagum berulang kali.

"Selesai pertemuan selalu Pak Jakob bergumam, 'mestinya pemimpin kita seperti ini ya. Sayang ya, ini pikiran yang mencerahkan, keteladanannya luar biasa' dan itu berkali-kali," kata Rikard.

"Setiap kali ketemu yang keluar dari pak Jakob adalah kekaguman kata-kata itu tadi," tambah dia.

Kedekatan pendiri Kompas dengan Buya Syafii Maarif juga disampaikan oleh Amin Abdullah yang merupakan pengganti posisi almarhum Buya Syafii di BPIP.

Kedekatan tersebut terlihat saat Buya Syafii Maarif mendirikan lembaga Maarif Institute untuk menyebarluaskan gagasan Islam Progresif yang dia gagas.

Lembaga Maarif Institute tersebut didirikan pada tahun 2003 yang bertujuan untuk kaderisasi intelektual kaum muda di Indonesia.

Baca juga: Buya Syafii: Saya Tak Menyesal Jadi Orang Indonesia, tapi untuk Siapa Kemerdekaan Ini?

Setelah melihat kegiatan yang sangat serius dari lembaga itu, Jakob Oetama membelikan tanah dan rumah di Tebet untuk dijadikan kantor Maarif Institute sebagai bentuk dukungan.

Awalnya rumah tersebut statusnya dipinjamkan untuk beberapa puluh tahun ke depan. Namun, melihat keseriusan kinerja Maarif Institut, Kompas akhirnya menghibahkan rumah dan lahan tersebut kepada yayasan Ahmad Syafii Maarif.

"Setelah sekian lama, dan juga dengan melihat kinerja dan kepercayaan, pihak Kompas menghibahkan rumah dan lahan yang menjadi kantor Maarif Institut secara resmi," kata Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com