Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Subvarian Omicron BA.2.75, Kemenkes: Tetap Waspada

Kompas.com - 04/07/2022, 17:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru BicaraKementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, naik turunnya kasus Covid-19 adalah dinamika yang harus disikapi.

Meski relatif terkendali, kewaspadaan tetap harus selalu ada. Apalagi, saat ini ada mutasi baru dari varian Omicron, yakni BA.2.75. 

"Kita memang sudah terkendali, tapi tetap harus waspada. Kewaspadaan kita tetap harus ada pengetatan-pengetatan karena angkanya masih akan naik turun sekaligus ada subvarian baru," Kata Syahril dalam bincang kesehatan secara daring di Jakarta, Senin (4/7/2022).

Syahril menuturkan, varian sebelumnya, yakni B.A5, telah mendominasi kasus positif di Indonesia. Porsinya mencapai 80 persen dari total kasus aktif yang tercatat di Kemenkes.

Baca juga: Pemerintah dan Masyarakat Diminta Waspadai Subvarian Baru Omicron BA.2.75

Meski begitu dia melihat, gejala yang ditimbulkan dari varian ini tidak seberat varian Omicron dan varian Delta yang memuncak pada Juli 2021 lalu.

"Jadi enggak usah khawatir, tingkat keparahannya tidak terlalu berat sehingga mudah-mudahan tidak banyak OTG dan gejala ringan saja," beber Syahril.

Secara garis besar kata Syahril, kasus aktif di Indonesia mengalami penurunan.

Dalam 24 jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB hari ini, penambahan kasus mencapai 1.434 kasus. Angka ini jauh menurun dibanding 4 hari yang lalu, dengan jumlah kasus tembus 2.000.

Sementara itu, total kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air berjumlah 6.095.351 orang. Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 737 kasus, Jawa Barat 255 kasus, dan Banten 179 kasus.

Baca juga: Muncul Subvarian Baru Omicron yang Lebih Menular BA.2.75, Apa Itu?

"Jadi hari terakhir ini ada 1.434 kasus. Di satu sisi, kita tetap waspada. Naiknya memang enggak banyak, apalagi yang dirawat di RS juga masih rendah hospitality rate kecuali Jakarta. Hanya saja angka kematiannya masih rendah bahkan nol. Jadi di satu sisi kita tenang, tapi tetap waspada," tutur Syahril.

Pemerintah mulai meningkatkan kembali pelacakan (tracing) dan pemeriksaan (testing). Lalu, menyiapkan kembali kapasitas keterisian rempat tidur di rumah sakit.

Di sisi pencegahan, pemerintah juga menarik kebijakan pelonggaran pemakaian masker di ruang terbuka dan meningkatkan akselerasi vaksinasi Covid-19 termasuk vaksin dosis 3 sebagai penguat (booster).

"Pak Menteri (Budi Gunadi Sadikin) sudah membuat edaran kepada RS di Jakarta, untuk waspada seperti yang dulu. Andaikan terjadi ada lonjakan yang dirawat, kita sudah siap. Wisma atlet saya kira sudah bagus, ready," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com