JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menyita ratusan barang bukti (BB) terkait kasus penipuan investasi bodong platform Quotex.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan seorang tersangka yakni Doni Muhammad Taufik alias Doni Salamanan pada Selasa (8/3/2022) malam.
Saat ini, berkas perkara kasus Quotex telah dinyatakan lengkap dan ratusan barang bukti telah mulai dipindahkan dari Bareskrim ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Endah Bandung.
“Telah dilakukan pemindahan barang bukti, untuk dilakukan tahap II, penyerahan BB dan tersangka atas nama Doni Salamanan,” kata Kepala Sub-Direktorat (Kasubdit) I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol dalam keterangan tertulis, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Berkas Perkara Lengkap, Doni Salmanan Segera Disidang Terkait Kasus Quotex
Barang bukti yang disita tidak hanya berasal dari tersangka Doni Salmanan. Namun ada ratusan barang bukti yang disita dari sejumlah saksi lainnya, termasuk dari istri Doni, Dinan Nurfajrina.
Barang bukti yang disita di antaranya kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, pakaian dan tas bermerek, ATM dan rekening bank, handphone, flashdisk, bukti transfer dan mutasi rekening, buku trading hingga akta jual beli tanah.
Sementara itu, menurut Reinhard, tahap II atau pemindahan tersangka Doni akan dilakukan pada hari Selasa (5/7/2022).
Dalam perkara ini, Doni terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. Ia disangkakan Pasal 45 Ayat 1 Jo Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 378 KUHP, serta Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Baca juga: Kejagung Teliti Berkas Perkara Doni Salmanan Terkait Penipuan via Aplikasi Quotex
Doni diduga menyampaikan berita bohong dengan menjanjikan para anggotanya kemenangan jika bermain dengannya di aplikasi Quotex. Padahal, tidak pernah ada anggota lain yang menang di aplikasi itu.
Polisi menduga, mitra aplikasi berkedok trading binary option platform Quotex mendapatkan keuntungan sekitar 80 persen dari kekalahan para anggotanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.