Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Dino Patti Djalal: Zelensky Lihat Jokowi Bawa Misi Damai, Putin Anggap Kunjungan Bilateral Semata

Kompas.com - 02/07/2022, 17:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia bukan dianggap Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai misi perdamaian.

Menurut Dino, kunjungan itu dianggap sebagai kunjungan bilateral, membahas kerja sama ekonomi antar kedua negara.

"Intinya Rusia itu memperlakukan kunjungan ini sebagai bilateral, bukan submisi perdamaian," kata Dino kepada Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) di era Presiden SBY ini menuturkan, ada perbedaan pandangan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kunjungan Presiden Jokowi.

Baca juga: Temui Zelensky-Putin, Jokowi Dinilai Ingin Dikenang sebagai Pemimpin yang Damaikan Konflik

Ukraina, kata Dino, memang menganggap kunjungan sebagai misi perdamaian. Tak heran Zelensky juga menyampaikan pesannya untuk Putin kepada Jokowi saat mengunjungi Ukraina.

Namun, Putin memandang kunjungan untuk mengeratkan hubungan bilateral.

"Nah, di Ukraina diterima sebagai suatu misi perdamaian, tapi yang saya lihat di Rusia itu tidak dilihat sebagai misi perdamaian. Tujuannya sebagai kunjungan bilateral," ucap Dino.

Dino menyebutkan, saat Jokowi berkunjung ke Rusia, yang dibahas adalah kerja sama ekonomi Indonesia-Rusia berbasis perdagangan bebas, termasuk soal minat investasi Rusia di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).

Kedua negara tidak membahas atau merujuk perang maupun perundingan perdamaian.

"Jadi ada pertemuan, disinggung juga mengenai (kerja sama) Rusia-Indonesia di bidang ekonomi dan teknologi. Makanya Presiden Putin sama sekali tidak merujuk mengenai perang, mengenai perundingan damai, atau mengenai misi perdamaian," jelas Dino.

Baca juga: Putin Bertemu Jokowi, Bantah Rusia Sebabkan Krisis Pangan Global akibat Perang Ukraina

Lebih lanjut Dino menjelaskan, Indonesia memang memiliki hubungan "romantis" dengan Rusia cukup lama. Rusia menjadi salah satu mitra strategis dalam ekspor impor Indonesia.

Namun, porsi ekspor terhadap seluruh barang yang diimpor Indonesia masih relatif kecil, jauh lebih kecil dibanding China dan AS yang merupakan mitra terbesar.

Di sisi lain, Rusia dalam kondisi "terpojok" lantaran sanksi yang dilayangkan AS dan sekutunya dalam G7. Negara-negara Eropa secara bergiliran memboikot ekspor minyak mentah dari Rusia.

Oleh karena itu, kata pria yang pernah menjadi Dubes RI untuk Amerika Serikat ini, Rusia mencari mitra strategis untuk menjalin hubungan perdagangan investasi dan lain sebagainya.

"Hubungan di bidang ekonomi (antara Rusia-Indonesia) lemah sekali. Hubungan di bidang ekonomi itu sekitar 2 miliar dollar AS. Kalau AS sekitar 30 miliar dollar, Tiongkok hampir 100 miliar dollar bahkan sudah melebihi. Saya yakin mereka melihat Indonesia dari sisi itu," papar Dino.

Baca juga: Menyambut dan Menyoal Peran Global Jokowi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com