Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Menyambut dan Menyoal Peran Global Jokowi

Kompas.com - 01/07/2022, 12:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sehingga salah satu jalan strategis bagi Putin untuk menaikan dukungan rakyat Rusia adalah dengan memainkan kartu nasionalisme, yakni berperang ke luar.

Langkah ini memiliki sisi baik dan buruk secara politik. Jika peperangan dimenangkan, biasanya rating approval sang pemimpin akan kembali kinclong.

Sebaliknya jika kalah, maka karir politik sang pemimpin biasanya tamat.

Di awal perang dunia kedua, keberhasilan Hitler dalam menaklukan negara-negara di Eropa disambut meriah oleh mayoritas rakyat Jerman. Rakyat Jerman berpesta pora.

Namun kekalahan yang bermula di Leninggrad pelan-pelan merontokan rating approval Hitler. Ia mulai jarang muncul ke ruang publik, sampai akhirnya bunuh diri di bungker.

Hal yang sama dilakukan oleh Erdogan di Turkiye. Erdogan mulai membawa Turkiye ke ranah konfrontatif dengan dunia Barat dan memainkan kartu nasionalisme-populasime setelah rating approval-nya mulai memudar di mata pemilih Turkiye.

Sampai hari ini, Erdogan terbilang berhasil memungut kembali simpati publik Turkiye secara pelan-pelan.

Langkah sederhana yang diambil Erdogan di ranah domestik adalah memaki-maki dunia barat. Namun di tingkat global, Turkiye siap bersitegang dengan Yunani, siap memainkan peran pragmatis di Libya, dan lebih dulu mencoba mendamaikan Putin dengan Zelenski, walaupun terbilang gagal.

Mahatir Muhammad pun pernah memainkan kartu yang sama saat krisis moneter Asia tahun 1997-1998.

Mahatir menyalahkan George Soros dalam kapasitasnya sebagai spekulator mata uang dunia atas krisis yang terjadi di Thailand, Indonesia, dan Malaysia (banyak sedikitnya juga melanda Korea Selatan dan Taiwan).

Mahatir pun aktif membangun jembatan kerja sama di Asia, terutama dengan Jepang, dan menawarkan berbagai resep ekonomi dan diplomasi ekonomi untuk ranah Asia.

Hasilnya sangat positif. Mahatir berhasil menghindari kutukan rakyat Malaysia, di saat Pak Harto justru tersungkur keprabon dihantam krisis moneter.

Artinya, dalam konteks Jokowi hari ini, ada peluang puja-puji dan glorifikasi di ranah domestik atas keberanian Jokowi untuk melanglangbuana naik kereta ke Kiev, lalu terbang ke Moskow.

Namun bukan tidak mungkin reputasi Jokowi di tingkat nasional dan global justru semakin buruk jika perang tak juga selesai dan resesi dunia justru semakin mendekat.

Artinya, kehadiran Jokowi memang berpeluang dipersepsi tidak memberi dampak apa-apa.

Semoga kartu global yang dimainkan bukan untuk meraup kekagumam publik nasional dan mencari reputasi global di satu sisi agar masyarakat banyak justru melupakan berbagai persoalan pelik di dalam negeri yang sebenarnya adalah tanggung jawab nyata Jokowi di sisi lain.

Semoga tidak begitu ya, Pak de!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com