JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini, kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah didominasi dari penularan varian Omicron.
Budi memprediksi, dalam waktu dekat kasus Covid-19 di DKI Jakarta akan mencapai puncak.
"Jakarta itu sekarang 85 persen genome sequencing kita Omicron. Jadi Jakarta banyak yang kena itu Omicron semua. Kalau menurut saya Jakarta itu sebentar lagi sampai puncak," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Rabu (29/6/2022).
Budi mengatakan, saat ini, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta bisa mencapai 1.200, namun, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate) rendah.
Baca juga: Dinkes Depok Laporkan 2 Kasus Baru Subvarian Omicron BA.5 di Sawangan dan Cinere
"Kasus kematian 0 ya hari ini, jadi seenggaknya ya akan lumayan yang tertular, tapi yang penting masuk RS kosong," ujarnya.
Sebelumnya, Budi juga memprediksi puncak kasus harian Covid-19 dari penularan subvarian BA.4 dan BA.5 di tingkat nasional bisa mencapai 20.000 per hari.
Hal ini berdasarkan analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan varian Omicron.
"Jadi kalau kita Delta dan omicron puncaknya di 60.000 kasus sehari, kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari karena kita pernah sampai 60.000 per hari paling tinggi," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4 dan BA.5 masuk puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya," kata dia.
Selain itu, angka kematian atau fatality rate akibat subvarian ini, menurut Budi, jauh lebih rendah dibandingkan kematian akibat varian Delta dan varian Omicron.
Baca juga: Ada 739 Kasus Covid-19 akibat Penularan Omicron BA.4 dan BA.5
"Mungkin 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron, jadi kita percaya bahwa nanti akan ada kenaikan kira-kira maksimalnya mungkin 20.000 per hari gitu," ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi memperkirakan kasus Covid-19 akan kembali turun setelah pekan keempat bulan Juli.
"Yakni 1 bulan sesudah diidentifikasi jadi sekitar minggu ketiga, minggu ke-4 Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.