Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Embarkasi Haji Dipusatkan di Aceh, Pimpinan Komisi VIII: Teknisnya Lebih Rumit

Kompas.com - 29/06/2022, 15:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menilai perlu pengkajian mendalam terkait usulan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang ingin menjadikan Aceh sebagai pusat embarkasi pemberangkatan jemaah haji.

Menurut Yandri, dari segi teknis, menjadikan Aceh sebagai pusat embarkasi justru lebih rumit untuk pemberangkatan jemaah haji.

"Menurut saya, jemaah haji tidak terlalu repot. Misal dari Jakarta cukup naik bus masuk asrama haji Pondok Gede langsung terbang. Kalau ke Aceh kan nanti transit lagi, dari Jakarta tiga jam ke Aceh nginap lagi," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Dasco Usul Aceh Jadi Satu-satunya Embarkasi Jemaah Haji Indonesia, Ini Alasannya

Wakil Ketua Umum PAN itu juga menyoroti anggapan bahwa pemberangkatan jemaah haji dari Aceh akan lebih efisien karena jarak tempuh yang lebih dekat.

Menurutnya, dari segi biaya justru tidak akan terlalu berbeda jauh jika embarkasi dilakukan selain di Aceh.

"Karena tetap saja, Aceh itu tetap ditambah (biaya) ke pesawat. Tetap ada persiapan asrama haji yang banyak kamarnya di Aceh," ujarnya.

"Jadi menurut saya, hampir sama saja berangkat dari embarkasi masing-masing sekarang atau pun dikumpulkan," sambung Yandri.

Lebih lanjut, Yandri menjelaskan bahwa embarkasi yang ada saat ini juga sudah cukup baik.  Misalnya, calon jemaah haji dari kawasan timur Indonesia dikumpulkan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

"Itu artinya dalam rangka untuk peningkatan pelayanan jemaah haji itu sendiri. Karena kalau dikumpulkan di Aceh, ya tentu merepotkan juga jemaah haji dari Papua, timur. Kalau terbang ke Aceh dari Papua sudah 5 jam, kenapa enggak langsung ke Saudi," imbuhnya.

Baca juga: Cegah Heat Stroke Selama Musim Haji 2022, Rompi Penurun Suhu Disiapkan untuk Jemaah

Sebelumnya diberitakan, Dasco mengusulkan Aceh menjadi satu-satunya embarkasi dalam pemberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan haji tahun berikutnya.

Menurut Dasco, ada beberapa alasan yang menjadikan usul ini penting untuk dipertimbangkan. Misalnya, terkait dengan jarak tempuh yang lebih singkat dan adanya nilai sejarah.

"Jarak tempuh hanya 6 jam (dari Aceh ke Arab Saudi), kemudian secara historis, kita semua kan tahu, Aceh itu dikenal dengan Serambi Mekkah," kata Dasco dalam keterangannya Rabu.

Baca juga: Dari Merokok di Masjid hingga Berkerumun, Ini 6 Larangan Bagi Jemaah Haji

Dasco berharap usulannya ini juga dapat menekan biaya haji agar lebih efektif dan efisien.

Secara pembiayaan, lanjutnya, embarkasi di Aceh tidak terlalu memberatkan jemaah karena jarak tempuh ke Arab Saudi lebih dekat.

"Namun, tetap dengan pelayanan yang berkualitas dan optimal," harap Dasco.

Perlu diketahui, pada tahun ini, Kementerian Agama sudah memutuskan untuk pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari sembilan embarkasi.

"Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief dilansir dari situs resmi Kementerian Agama pada Rabu (11/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com