JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diharapkan terus menggiatkan kampanye dan mengawasi penerapan protokol kesehatan terkait kasus harian infeksi Covid-19 yang masih tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut pemerintah, kenaikan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh penyebaran virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Kami berharap kepada (pemerintah) sisi untuk penegakan dan konsistensi terkait dengan protokol kesehatan," kata ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Hermawan Saputra, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan tingkatan menurut Hermawan tetap harus diberlakukan di tengah situasi seperti saat ini.
Kebijakan PPKM itu, kata Hermawan, disesuaikan dengan kondisi dan situasi Covid-19 yang terjadi di setiap daerah.
Selain itu, Hermawan mengingatkan pemerintah juga konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan di kawasan tertutup dan moda transportasi umum.
Baca juga: UPDATE 26 Juni: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 81,06 Persen, Dosis Ketiga 24,02 Persen
Sebab menurut dia, selepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pelonggaran penggunaan masker pada 17 Mei 2022 lalu, masyarakat mulai agak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Potensi orang abai juga tinggi. Orang tidak segan-segan membuka masker karena pengawasan dan penegakan yang kurang," ucap Hermawan.
Hermawan pun mengimbau kepada masyarakat supaya tetap menerapkan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas).
Sebab, lanjut Hermawan, selama status pandemi Covid-19 di dunia belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka masyarakat diharapkan tetap waspada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.