Salin Artikel

Kenaikan Kasus Covid-19, Pemerintah Diharap Konsisten Giatkan Protokol Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diharapkan terus menggiatkan kampanye dan mengawasi penerapan protokol kesehatan terkait kasus harian infeksi Covid-19 yang masih tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut pemerintah, kenaikan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh penyebaran virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Kami berharap kepada (pemerintah) sisi untuk penegakan dan konsistensi terkait dengan protokol kesehatan," kata ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Hermawan Saputra, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan tingkatan menurut Hermawan tetap harus diberlakukan di tengah situasi seperti saat ini.

Kebijakan PPKM itu, kata Hermawan, disesuaikan dengan kondisi dan situasi Covid-19 yang terjadi di setiap daerah.

Selain itu, Hermawan mengingatkan pemerintah juga konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan di kawasan tertutup dan moda transportasi umum.

Sebab menurut dia, selepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pelonggaran penggunaan masker pada 17 Mei 2022 lalu, masyarakat mulai agak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Potensi orang abai juga tinggi. Orang tidak segan-segan membuka masker karena pengawasan dan penegakan yang kurang," ucap Hermawan.

Hermawan pun mengimbau kepada masyarakat supaya tetap menerapkan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas).

Sebab, lanjut Hermawan, selama status pandemi Covid-19 di dunia belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka masyarakat diharapkan tetap waspada.

Selain itu, Hermawan mengimbau masyarakat tetapi tidak perlu panik dalam menghadapi lonjakan kasus infeksi virus corona dan segera melengkapi dosis vaksinasi primer dan booster (ketiga) sesuai anjuran pemerintah.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pada Minggu (26/6/2022), ada penambahan 1.726 kasus.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.080.451, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Selain itu, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh dalam sehari jumlahnya bertambah 1.175 orang. Dengan demikian, total kasus sembuh dari Covid-19 saat ini tercatat 5.909.218 orang.

Namun, masih ada tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam periode 25-26 Juni penambahan itu membuat total kematian akibat Covid-19 mencapai 156.717 orang.

Pemerintah juga melaporkan, saat ini tercatat ada 14.516 kasus aktif Covid-19. Jumlah kasus aktif bertambah 548 kasus dari hari sebelumnya.

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, tecatat 2.047 orang yang berstatus suspek.

Sementara itu, jumlah sepsimen secara akumulasi yang sudah diperiksa sejak awal pandemi Covid-19 ada 100.449.919 dari total 66.349.413 orang.

Hingga hari ini, tercatat ada 50.835 spesimen yang diperiksa dari 38.846 orang. Dari data yang sama, tercatat angka positivity rate harian 4,44 persen.

Namun, jika hanya berdasarkan dengan tes swab PCR dan TCM, positivity rate yaitu sebesar 11.53 persen.

Selain itu, hingga Minggu kemarin jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama yaitu sebanyak 201.366.276 orang atau 96,69 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 168.823.775 orang atau 81,06 persen.

Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat yaitu 50.027.651 orang atau 24,02 persen. Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi yakni sebanyak 208.265.720 orang.

Pertengahan Juli

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kasus penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia akan terjadi pada Minggu kedua dan ketiga Juli 2022.

Prediksi itu berkaca dari kejadian di Afrika Selatan, di mana dua varian itu pertama kali ditemukan.

"Data dari Afsel (Afrika Selatan), puncak kasus akan tercapai dalam 30 hari sejak ditemukan. Diperkirakan, bila mengikuti pola Afsel, puncak kasus di Indonesia akan tercapai di Minggu 2 sampai Minggu 3, Juli 2022," kata Budi dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).

Menurut Budi, puncak fatalitas kedua subvarian itu berada pada kisaran 10 persen dari varian Omicron.

Budi mengatakan, tingkat positivity rate Covid-19 secara nasional saat ini sebesar 3,61 persen. Akan tetapi, lanjut dia, positivity rate di Provinsi DKI Jakarta dan Banten saat sudah di atas 5 persen.

Budi melanjutkan, atas hal tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan empat kebijakan di antaranya mempertahankan standar protokol kesehatan, mempercepat vaksinasi booster, melakukan sero survey-3 di akhir Juni sampai awal Juli, dan memeriksa status terkini di awal Juli 2022.

(Penulis : Irfan Kamil, Nicholas Ryan Aditya | Editor : Sabrina Asril)

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/27/09054561/kenaikan-kasus-covid-19-pemerintah-diharap-konsisten-giatkan-protokol

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke