Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo dan Pembacaan Rekomendasi Rakernas PDI-P soal Capres yang Sarat Pesan Politik

Kompas.com - 24/06/2022, 06:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang rapat kerja nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang bertempat di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, riuh ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membacakan rekomendasi rakernas.

Kamis (23/6/2022) sore, Rakernas II Tahun 2022 PDI-P hendak ditutup. Sebelum Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutupan, sejumlah kader partai membacakan rekomendasi rakernas.

Rekomendasi itu mencakup soal ideologi Pancasila, sistem politik, pembangunan desa, agenda strategis partai, hingga pemenangan Pemilu 2024.

Baca juga: Ganjar Pilih Tunggu Keputusan Megawati, meski Tahu Elektabilitasnya Tinggi

Mulanya, rekomendasi dibacakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristyanto. Tak lama, pembacaan rekomendasi dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo.

Ganjar ditunjuk untuk membacakan rekomendasi tentang ideologi Pancasila, sistem politik, dan Pemilu 2024.

Salah satu rekomendasi itu menyebutkan bahwa calon presiden dan wakil presiden RI yang diusung PDI-P merupakan hak prerogatif Megawati.

"Rakernas II Partai menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, berdasarkan keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai dan tradisi demokrasi partai adalah hak prerogatif Ketua Umum Partai, Prof DR. (H.C) Megawati Soekarnoputri," kata Ganjar.

Baca juga: Ancaman Megawati Pecat Kader yang Main Dua Kaki untuk Pilpres, Sindiran buat Ganjar?

Ketika itulah, seisi ruangan rakernas gaduh. Para kader bersorak sorai dan bertepuk tangan mendengar Ganjar membacakan kalimat "hak prerogatif ketua umum partai".

Ganjar sempat berhenti membacakan rekomendasi saat seisi ruangan riuh. Tak lama, ia melanjutkan kalimatnya.

Isu pencapresan

Riuhnya kader PDI-P menyambut rekomendasi rakernas yang dibacakan Ganjar tak lepas dari isu pencapresan yang melibatkan Gubernur Jawa Tengah itu.

Sebagaimana diketahui, Ganjar digadang-gadang menjadi calon presiden di Pemilu 2024 karena mengantongi elektabilitas besar.

Dalam survei sejumlah lembaga, dia menduduki puncak elektabilitas, mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun demikian, hingga kini PDI-P belum memberikan kejelasan terkait nasibnya menuju pilpres. Malahan, internal partai banteng diterpa isu rivalitas antara Ganjar dengan putri mahkota partai, Puan Maharani.

Isu rivalitas itu diperkuat dengan adanya serangan-serangan elite PDI-P ke Ganjar yang sempat dilempar oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, dan belakangan oleh loyalis Megawati, Trimedya Pandjaitan.

Oleh Bambang Pacul, Ganjar sempat disebut kemajon atau kelewatan dan sangat ambisius menuju pilpres. Sementara, oleh Trimedya, Ganjar dinilai kemlinthi atau sombong dan tak punya prestasi selama menjadi gubernur.

Baca juga: Ganjar Sebut Belum Terima Surat Rekomendasi Capres dari Nasdem

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com