Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Harga Minyak Goreng Kembali Rp 14.000 dalam Sebulan, Begini Strategi Mendag Zulhas

Kompas.com - 20/06/2022, 14:58 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, dirinya sudah tahu benang merah dalam mengatasi harga minyak goreng yang masih tinggi.

Dia menargetkan dalam sebulan hingga dua bulan mendatang harga minyak bisa kembali Rp 14.000 per liter.

"Memang minyak (goreng) curah ini saya sudah tahu benang merahnya ya. Kita sudah punya jelas arahnya ya. Ada tiga jalur distribusi. Ada 10.000-an ribu titik. Sekarang lagi saya suruh install di 10.000 titik lebih itu orang bisa membeli dengan harga Rp 14.000," ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).

"Sehingga kita akan menyetor 24 jam. Kalau ada keterlambatan suplier, ada keanehan dan sebagainya minyak yang Rp14.000 itu saya yakin targetnya satu bulan selesai. Jadi satu yang sudah biasa kita jalankan," lanjutnya.

Baca juga: Zulhas: Saya Sudah Tahu Kenapa Minyak Goreng Mahal, Sebulan Lagi Beres

Langkah kedua menurutnya adalah penanganan secara bertahap.

Menurut Zulhas, pihaknya akan mengembangkan distribusi minyak goreng dalam kemasan sederhana.

Tujuannya agar dapat lebih menjangkau wilayah pelosok.

"Misalnya di Maluku kan, ya. Sehingga kemasan itu nanti bisa diterima di mana-mana. Jalur distribusinya akan lebih mudah. Jadi doakanlah mudah-mudahan minyak curah ini satu bulan, dua bulan ini target kita akan terlaksana Rp 14.000,-," katanya.

Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menegaskan tidak ada mafia minyak goreng yang mempengaruhi kenaikan harga komoditas tersebut saat ini.

Baca juga: Zulkifli Hasan Segera Eksekusi Perintah Jokowi untuk Turunkan Harga Minyak Goreng

Dia mengungkapkan, penyebab kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi keterlambatan pemerintah dalam mengatasi stok CPO.

"Saya kira tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman (yang) punya CPO langsung jual cepat. Nah ada keterlambatan kita antisipasi, kemudian dia mau dilonggarkan. Lalu kurang CPO-nya. Terlambat gitu," jelasnyam

Zulhas melanjutkan, kenaikan harga CPO ini di sisi lain merupakan berkah. Namun, di dalam negeri kondisi ini menjadi masalah.

"Nah ini yang harus kita urai di mana. Saya udah tahu. Udah (tahu) sekarang. Mengapa minyak di pasar-pasar itu mahal saya sudah tahu sebab-sebabnya," tegasnya.

Baca juga: Tak Dapat Motor Tidak Masalah, yang Penting Punya Minyak Goreng

"Sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya. Sebulan, dua bulan beres insyaallah," lanjut Zulhas.

Saat kembali ditanya wartawan soal ada atau tidak mafia minyak goreng, Zulhas tak memberi jawaban tegas.

Menurutnya, dalam perdagangan adalah hal biasa ketika ada pihak yang mendapat untung lebih.

"Ya perdagangan itu biasa. Ada yang bagian untung lebih bagian yang kayak ya biasa itu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com