Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusulkan Jadi Capres Nasdem, Ganjar Dinilai Harus Tunggu Restu Megawati

Kompas.com - 20/06/2022, 07:20 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus menunggu restu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan presiden di 2024.

Dia disarankan tak buru-buru meski namanya masuk dalam bursa bakal calon presiden (capres) Partai Nasdem.

"Ganjar sendiri juga masih membutuhkan kepastian restu politik Megawati di tengah keroposnya dukungan elite PDI-P pada Ganjar," kata Umam kepada Kompas.com, Minggu (19/6/2022).

Baca juga: Ini Alasan Nasdem Usul Anies, Ganjar dan Jenderal Andika Jadi Bakal Capres

Umam menyarankan Ganjar untuk fokus menjalankan tugas pokoknya sebagai gubernur dan petugas partai alih-alih menyambut dukungan partai lain.

Sebab, jika salah memberikan respons, resistensi PDI-P terhadap dirinya boleh jadi justru meningkat.

"Jika Ganjar melawan dan menyambut dukungan partai lain, ia akan dinilai offside atau kemajon (kelewatan) lagi, dan akan meningkatkan resistensi politik di interkal PDI-P. Jika itu dilakukan, itu bisa menjadi political suicide atau bunuh diri secara politik," ujar Umam.

Sebaliknya, lanjut Umam, Nasdem juga harus bisa mengatur langkah komunikasi politiiknya agar tidak dituding PDI-P sebagai partai pembajak kader dari partai lain.

"Jika kesalahpahaman itu tidak terkelola, maka bisa mengganggu hubungan Nasdem dan PDI-P ke depan," katanya.

Baca juga: Nasdem Berbesar Hati jika Tiga Kandidat Capres Menolak Diusung

Selain Ganjar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga masuk dalam bursa capres Nasdem.

Umam menilai, Anies masih punya PR besar untuk meyakinkan soliditas pendukungnya di internal Nasdem. Publik juga akan menguji seberapa kompetitif elektabilitas Anies setelah tidak menjadi gubernur DKI Jakarta di akhir 2022 ini.

Sementara, Andika Perkasa punya PR terkait elektabilitasnya yang relatif masih rendah.

Elektabilitas Andika memang bisa terdongkrak karena masuk bursa pencapresan Nasdem. Namun, menurut Umam, basis popularitas Andika masih terbatas, apalagi kelak setelah dirinya pensiun dari jabatan Panglima TNI.

"Terlepas dari itu, ijtihad politik Nasdem untuk mencapreskan Andika ini jangan sampai mengganggu konsentrasinya sebagai panglima TNI, yang harus menjaga netralitas dan independensi politik TNI secara kelembagaan," kata dosen Universitas Paramadina itu.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Jenderal Andika Perkasa menjadi nama yang diusulkan Partai Nasdem untuk menjadi kandidat capres Pemilu 2024.

Baca juga: Meski Sempat Muncul, Erick Thohir Tak Masuk dalam Tiga Kandidat Capres Hasil Rakernas Nasdem

Hal itu diketahui dari hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

"Rekomendasi yang ditujukan kepada saya, dengan amanah rakernas ini memutuskan menetapkan rekomendasi nama-nama bakal capres RI yang akan diusung Partai Nasdem pada Pemilu 2024 yang akan datang dari tiga nama. Tiga nama ini adalah pilihan saudara-saudara," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Surya mengatakan, nama-nama tersebut telah dipilih dengan seksama oleh tim Steering Committee Rakernas Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com