Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Baru Covid-19 Kembali Tembus 1.000, Ahli Ingatkan Jangan Gegabah

Kompas.com - 16/06/2022, 05:09 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus baru infeksi Covid-19 di Indonesia pada Rabu (15/6/2022) mencapai 1.242.

Kenaikan kasus hingga 1.000 baru terjadi lagi setelah 12 April 2022. Saat itu kasus baru Covid-19 mencapai 1.455 dalam 24 jam.

Akibat penambahan itu, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 6.063.251 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 15 Juni: Kasus Covid-19 Kembali Tembus 1.000 sejak 12 April 2022

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia salah satunya disebabkan oleh penularan virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 .

Budi mengatakan, saat ini angka positivity rate di tingkat nasional berada di 1,15 persen sehingga kondisi kasus masih terjaga. Dia juga meminta supaya masyarakat tidak terlalu khawatir terkait kenaikan kasus infeksi itu.

Walaupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melonggarkan penggunaan masker khusus di ruang terbuka dengan sejumlah persyaratan, Budi meminta masyarakat tetap disiplin menggunakan masker di ruangan tertutup, menerapkan protokol kesehatan, dan selalu mewaspadai serta mengikuti perkembangan kasus Covid-19.

Selain itu, Budi menganjurkan supaya masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dosis kedua dan ketiga (booster) agar segera dilakukan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat, Total Pasien di RS di Jakarta Sekitar 200 Orang

Ahli kesehatan masyarakat Hermawan Saputra mengimbau seluruh pihak supaya tidak lengah ketika melihat tren kasus infeksi Covid-19 semakin menurun, apalagi seolah mengabaikan protokol kesehatan.

"Tidak bisa gegabah. Itu hal-hal yang terlalu berlebihan yang seharusnya kita hati-hati," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Menurut Hermawan, penentuan status pandemi atau memulai fase endemi Covid-19 bergantung kepada keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selama WHO belum mencabut status pandemi, lanjut dia, negara-negara di dunia tidak bisa gegabah untuk menyatakan sudah siap memasuki transisi dari pandemi menjadi endemi.

"Nah Indonesia juga bisa mengevaluasi, tetapi secara normatif kita akan masuk ke fase endemi kalau WHO mencabut status pandemi dari situasi kesehatan global," ucap Hermawan yang juga merupakan anggota Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Nyaris 1.000, Ini Penyebab, Peringatan Satgas, dan Epidemiolog

Hermawan mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selain itu, pemerintah juga harus terus menggencarkan kampanye vaksinasi dan membuat kebijakan secara bertahap terkait penanganan Covid-19.

Selain itu, kata Hermawan, pemerintah juga harus memastikan kesiapsiagaan infrastruktur kesehatan nasional guna memperkuat langkah 3T (testing, tracing, treatment).

"Nah maka itu kebijakan tetap dalam kewaspadaan," ucap Hermawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com