JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan PAN, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum membahas sosok yang akan diusung sebagai calon presiden.
Hal ini disampaikan Eddy merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang memperingatkan agar partai politik hendaknya menggembleng kadernya sendiri, bukan membajak kader dari partai lain.
"Perlu saya tegaskan di sini belum ada pembicaraan di KIB tentang sosok capres atau cawapres. Jadi kalau namanya si A, si B, itu saya kira adalah spekulasi yang beredar dan tak ada dasarnya untuk membenarkan itu," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
Baca juga: Kode Keras PDI-P buat Parpol Lain yang Ingin Bajak Ganjar untuk Pilpres
Kendati demikian, Eddy mengamini bahwa pada hakikatnya setiap partai politik bertujuan untuk mencetak pemimpin.
"Hadi merupakan kebanggaan bagi partai politik jika kader terbaiknya maju dalam kontestasi pilpres," ujar Eddy.
PAN, kata Eddy, pernah membawa kadernya senagai kontestan pilpres yaitu Amien Rais pada Pilpres 2004 dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2024.
Namun, ia mengakui bahwa partai mencoba realistis dalam mengajukan kader sendiri sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pilpres 2024 karena tujuan yang ingin diraih adalah kemenangan.
Baca juga: Soal Kemungkinan Ganjar Diusung Partai Lain, Sekjen PDI-P: Tugas Parpol Menggembleng, Bukan Membajak
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa KIB akan membahas nama yang bakal diusung pada Pilpres 2024 dan memutuskannya bersama-sama.
"Jadi ke depannya kita lihat lagi perkembangan, kan Pak Airlangga juga bilang ada chapter-chapternya, Pak Zul juga mengatakan bahwa kita masih akan kajian mendalam dan kita akan serap dari apa yang dikehendaki masyarakat," kata Eddy.
Pernyataan Hasto soal bajak-membajak kader itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan soal bagaimana sikap PDI-P jika Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo direbut partai lain untuk diusung dalam Pilpres 2024.
"Partai punya tugas untuk menggembleng setiap anggota dan kadernya, bukan membajak kader dari partai lain, dan itulah bagian dari prinsip yang harus dikedepankan," kata Hasto menjawab pertanyaan tersebut saat ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Hasto mengatakan, PDI-P tak menginginkan adanya salit menyalip antar-partai politik. Sebaliknya, PDI-P memiliki prinsip kegotongroyongan politik yang perlu dibangun.
"Menyelesaikan masalah rakyat yang begitu banyak dan (jadi) tanggung jawab kita bersama. Itu yang didorong oleh PDI Perjuangan," kata dia.
Baca juga: Pesan Jokowi ke Relawan: Ojo Dumeh, Jangan Mentang-mentang dalam Berperilaku....
Adapun sebelumnya nama Ganjar Pranowo sempat disinggung oleh pihak KIB.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa KIB bisa saja mengusung capres dari luar koalisi, salah satunya Ganjar Pranowo.
"Ada yang tanya kalau dari luar (KIB), jangan-jangan ini koalisi untuk pak Ganjar Pranowo, oh bisa juga, ada lagi yang tanya jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies? Bisa juga, kok semua bisa? Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," kata Zulkifli dalam acara Silaturahim Nasional KIB, di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.