"Dari sisi investasi, pengusaha butuh kepastian, stabilitas politik. Kalau wacana penundaan bisa dilakukan secara konprehensif daan dalam mekanisme UU, dalam pandangan saya itu akan bagus untuk investasi," kata Bahlil, Rabu (30/3/2022).
Baca juga: Ingatkan Wacana Penundaan Pemilu Belum Selesai, Perludem: Kita Harus Selalu Kritis Mengawal
Bahlil bukan satu-satunya tokoh yang menyuarakan penundaan pemilu, sejumlah elite politik juga mendukung wacana itu, antara lain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Keuta Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, serta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Setelah wacana tersebut timbul tenggelam berkali-kali, Jokowi pun melarang para menteri untuk menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Selasa (5/4/2022).
Jokowi menegaskan, dirinya tidak ingin lagi mendengar ada yang menyuarakan wacana presiden 3 periode maupun penundaan pemilu.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, enggak," kata dia.
Namun, mengenai seruan Bahlil kemarin, Jokowi mengaku tidak akan menegur lebih lanjut Bahlil.
Sebab, mnurut Jokowi, apa yang disampaikan Bahlil berada di tahapan wacana. Sedangkan, konstitusi telah jelas mengamanatkan masa jabatan presiden terbatas dua periode.
"Negara ini kan negara demokrasi, masa dalam tatanan wacana seperti itu ramai lagi. Janganlah," ujar Jokowi usai peringatan HUT HIPMI.
"Silakan, namanya tataran wacana tetapi konstitusi kita itu jelas ya," tegas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.