Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuatnya Magnet Nasdem di Pemilu 2024, Empat Parpol Besar Sampai Sowan ke Surya Paloh

Kompas.com - 07/06/2022, 06:56 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

“Sebagaimana selama beberapa waktu terakhir ditunjukan secara atraktif oleh sang Ketua Umum, Surya Paloh,” imbuhya.

Kelebihan yang lain dari Partai Nasdem adalah dekatnya hubungan Paloh dengan dua tokoh sentral parpol lain yaitu SBY dan Prabowo.

Paloh mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo juga membahas romantisme masa lalu, karena keduanya bersahabat.

Baca juga: Partai Demokrat-Nasdem-PKS Dinilai Berpeluang Bentuk Poros Ketiga, PKB Cenderung ke KIB

Tercatat, Prabowo dan Paloh memulai karier politiknya sebagai sama-sama Kader Partai Golkar.

Hal yang sama diungkap politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, bahwa pertemuan Paloh dengan SBY juga silaturahmi antar dua sahabat lama.

Andi mengklaim, kunjungan SBY dilakukan untuk menghormati Paloh yang menjenguknya kala menjalani pengobatan kanker prostat di Rochester, Amerika Serikat.

“Jadi sekarang Pak SBY sudah sehat, giliran Pak SBY yang berkunjung ke Pak Surya Paloh. Silaturahmi,” sebut dia.

Langkah Nasdem untuk berkoalisi memang belum terang betul. 

Pasalnya, partai yang dibentuk Surya Paloh itu baru akan melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15 hingga 17 Juni mendatang.

Dikutip dari Kompas.id, Ketua DPP Nasdem Teuku Taufiqulhadi menyebut Rakernas bakal menjaring figur-figur potensial sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Saat Prabowo Mengetuk Pintu demi Pintu, Membuka Peluang Koalisi...

Setelah berbagai nama capres potensial muncul, Taufiqulhadi mengatakan pihaknya baru akan fokus untuk membentuk koalisi.

Jika mengacu pada syarat pengajuan capres dan calon wakil presiden (cawapres) sesuai Pasal 222 Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Peraturan Teknis Lainnya, syarat utama parpol atau gabungan parpol mengajukan capres dan cawapresnya adalah memiliki minimal 20 persen kursi DPR atau 25 persen dari suara sah nasional pada Pemilu Legislatif (Pileg) sebelumnya.

Sementara Nasdem hanya menguasai 9,9 persen kursi di DPR dan 9,05 persen suara sah nasional pada Pileg 2019.

Konsekuensinya, parpol tersebut butuh koalisi untuk dapat mengusung paslon capres dan cawapresnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com