Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silaturahmi Nasional Pertama Koalisi Indonesia Bersatu, Bahas Capres hingga Peluang Terima Parpol Lain

Kompas.com - 05/06/2022, 08:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak terbentuk pada 12 Mei 2022, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akhirnya mengadakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) pertamanya pada Sabtu (4/6/2022).

Adapun pertemuan tersebut dihadiri oleh petinggi partai politik (parpol) yang tergabung KIB yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sejumlah pemikiran dan harapan KIB pun disampaikan oleh masing-masing Ketua Umum parpol di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam pertemuan itu.

Topik bahasan yang disampaikan tak jauh dari menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mulai dari figur calon presiden (capres) yang diinginkan hingga soal kriteria paket pasangan calon (paslon).

Baca juga: Gelar Silaturahmi Nasional KIB, Zulhas: Koalisi Dipersiapkan Menjadi Platform Terbuka

Selain membicarakan soal Pilpres, Silatnas ini juga menandakan tiga ketua umum parpol dalam KIB meneken nota kesepahaman terkait dibentuknya KIB.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, ditekennya nota tersebut menjadi awal dari perjalanan politik KIB.

Airlangga juga mengatakan, salah satu poin kerja sama KIB adalah berupaya agar tidak ada polarisasi tajam di masyarakat yang diakibatkan persaingan politik menjelang dan seusai pemilu.

"Kita sesuai dengan judul koalisi ya bersatu dan tentu kepentingan utama adalah rakyat," kata Airlangga di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu, tempat diadakannya Silatnas KIB.

Berikut sejumlah hasil berupa pandangan dan harapan KIB yang terungkap dalam Silatnas kemarin:

Baca juga: Soal Usung Capres dari Luar KIB, Ketum PAN: Pak Ganjar, Pak Anies Bisa

KIB tetap terbuka parpol lain

Momen tanda tangan kerja sama KIB menegaskan pula bahwa koalisi tersebut tetap terbuka terhadap partai-partai lain yang ingin bergabung.

Hal itu sebagaimana yang telah disampaikan oleh sejumlah petinggi parpol di KIB beberapa waktu sebelumnya.

Soal KIB tetap terbuka bagi parpol lain pun dipertegas kembali oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam Silatnas.

"Tentu terbuka itu artinya kan sudah bertiga. Nanti kalau sudah cocok, kita berunding kita akan terima," kata Zulkifli di lokasi Silatnas.

KIB bisa usung capres dari luar

Sementara itu, Ketum PPP Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa KIB tidak punya resistansi untuk mengusung figur capres dari luar koalisi.

Baca juga: Ketum PPP Sebut KIB Bisa Usung Sosok Capres dari Luar Koalisi

Sebab, Suharso berpandangan bahwa KIB melihat figur capres terbaik bisa jadi muncul dari pihak eksternal.

"Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (usung capres) dari luar koalisi sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat," ujar Suharso.

Hanya saja, Suharso menilai figur capres itu harus memenuhi kriteria dari koalisi yaitu mumpuni, jejak digital dan daya terima para calon terhadap KIB.

Sebut nama Ganjar dan Anies

Soal siapa sosok capres yang akan diusung KIB memang belum diputuskan pada Silatnas. Namun, KIB mengaku masih terbuka pada seluruh pihak soal figur capres, termasuk melirik dari luar koalisi.

Zulkifli Hasan, ketika ditanya soal figur capres KIB dari luar, sempat menyebut nama-nama seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Perlu diketahui, kedua nama tersebut santer digadang berkontestasi pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini pula beriringan dengan elektabilitas keduanya yang beberapa kali berada di papan atas sejumlah hasil survei nasional.

"Ada yang tanya kalau dari luar (KIB), jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Ganjar Pranowo, oh bisa juga, ada lagi yang tanya jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies? Bisa juga, kok semua bisa? Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Kendati begitu, Zulhas mengaku bahwa dirinya memandang figur internal KIB seperti Suharso dan Airlangga pun layak dicalonkan menjadi capres.

Harap 3 paslon

Sementara itu, terkait paket pasangan calon pada Pilpres 2024, KIB pun menginginkan terbentuknya tiga poros.

Zulhas mengatakan, poros-poros itu diharapkan mengusung masing-masing paslon baik capres maupun cawapres.

Harapan tersebut, kata Zulhas, berkaca dari pengalaman pilpres tahun-tahun sebelumnya yang salah satunya menyebabkan polarisasi di masyarakat.

"Oleh karena itu, kita berharap di koalisi kita ini (KIB) nanti, kita berharap kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada tiga (pasangan) calon pada pilihan Presiden mendatang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com