Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Youtuber Refly Harun Laporkan Tersangka Penculikan Anak

Kompas.com - 03/06/2022, 11:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun saat ini tengah terlibat perselisihan dengan seseorang bernama Abi Rizal Afif (28).

Akibat perselisihan itu, Refly yang saat ini juga merupakan seorang YouTuber melaporkan Rizal ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, pada Kamis (2/6/2022). Selain itu, dia juga melaporkan sebuah akun media sosial @_ekonkuntadhi.

Rizal merupakan tersangka kasus penculikan anak Bogor, Tangerang dan Jakarta.

Dalam laporan yang terdaftar dengan Nomor: STTL/157/V/2022/Bareskrim, disebutkan Rizal diperkarakan terkait pernyataannya yang mengatakan telah dibayar Refly untuk mengaku sebagai mantan narapidana teroris.

"Jadi ada dua orang yang saya laporkan dalam LP ini, yang pertama si Rizal Arif yang kedua akun Ekokun yang memviralkan itu," kata Refly Harun di Bareskrim Polri, Kamis (2/6/2022) malam.

Baca juga: Refly Harun Laporkan Rizal Afif, Tersangka Kasus Penculik Anak ke Polisi

Menurut Refly, dia membuat laporan itu karena menganggap namanya telah dicemarkan oleh Rizal. Sebab dia merasa pernyataan Rizal Afif yang menuduhnya memberikan sejumlah supaya mengaku sebagai mantan narapidana terorisme mengganggu kredibilitasnya sebagai seorang YouTuber.

"Selain sebagai YouTuber dan podcaster saya juga opinion maker di bidang hukum. Kalau ada seperti ini justru akan mengganggu kredibilitas saya. Dituduh ngasih uang, dituduh nyetting. Ya kan lalu kemudian dijelek-jelekin," kata Refly.

Dikutip dari TribunJakarta, Rizal membuat video klarifikasi yang menegaskan dirinya bukan mantan narapidana terorisme. Dia juga mengaku dibayar untuk mendeklarasikan dirinya sebagai mantan narapidana teroris dalam siniar (podcast) milik Refly Harun.

"Tujuan saya dalam testimoni ini adalah untuk memberi klarifikasi terkait pengakuan saya sebagai eks narapidana terorisme adalah tidak benar atau bohong," ujar Rizal Afif seperti dikutip TribunJakarta pada 28 Mei 2022.

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Penculikan Anak di Pesanggrahan Sempat Bawa Korban ke Cianjur

Rizal Afif menjelaskan pernah diundang ke siniar milik Refly Harun dan mengaku sebagai mantan napi terorisme untuk mengangkat citranya.

Kemudian, selepas tampil di siniar itu, Rizal Afif mengaku diberi uang tunai sebesar Rp 7 juta oleh Refly Harun.

Afif ditangkap polisi dan menjadi tersangka penculikan 12 anak di Bogor, Tangerang Selatan, dan Jakarta.

Menurut Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo DC Tarigan pada Sabtu (14/5/2022), Rizal diduga berbohong terkait pengakuannya sebagai mantan napi terorisme.

"Pelaku berbohong soal pernah jadi napi teroris, tidak ada identitas dia di Lapas Gunung Sindur. Motif dia berbohong masih kita dalami lagi," kata Siswo pada Sabtu (14/5/2022).

Siswo juga meragukan pengakuan Rizal soal pernah mengikuti pelatihan terorisme di Poso, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Tersangka Penculik 10 Anak di Jabodetabek Disebut Eks Napiter Lapas Gunung Sindur, Kalapas Membantah

"Begitu juga dengan pengakuan menjadi pengawal Bahar Smith di Lapas Gunung Sindur, itu semua bohong," ujar Siswo.

Polres Bogor menyatakan sudah melakukan konfirmasi ke Lembaga Pemasyaraktan Gunung Sindur, Bogor, terkait pengakuan Rizal.

"Pelaku ternyata berbohong telah mengaku mantan narapidana teroris. Kita sekarang fokus terkait dugaan pencabulannya," tutur Siswo.

Secara terpisah, Kalapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Mujiarto juga membantah Rizal pernah mendekam di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur karena kasus terorisme.

“Berdasarkan data yang kami miliki, tersangka atas nama Abi Rizal Afif (ARA) tidak pernah ada dan tidak pernah menjalani pidana di Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur,” ujarnya, saat dihubungi Warta Kota, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Polisi Sebut Penculik 12 Anak di Bogor Bohong Pernah Jadi Napi Teroris: Tak Ada Identitas di Lapas Gunung Sindur

Mujiarto telah berkoordinasi dengan Polres Bogor mengenai pengakuan pelaku.

"Kami telah berkoordinasi dengan Polres Bogor ( Kasat Reskrim ) menjelaskan bahwa atas nama tersebut diatas tidak pernah menjadi warga binaan di Lapas Khusus Gunung Sindur," ucap Mujiarto.

(Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Icha Rastika, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com