Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Memaknai Jalan Sunyi Buya Syafii Maarif

Kompas.com - 03/06/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Entah mendompleng biaya perjalanan dinas suami atau biaya sendiri, para istri pejabat tersebut begitu menikmati keindahan Davoz, kota di Swiss bagian timur.

Ragam gaya para istri pejabat ini diumbar di akun media sosialnya masing-masing, seakan membanggakan keindahan kota yang dialiri Sungai Landwasser dan merupakan kota di dataran paling tertinggi di Swiss dan Benua Eropa.

Aji mumpung dan mumpung “gratisan” memang susah dipisahkan dari kebiasaan orang-orang yang tengah memegang jabatan.

Dalam posisinya sebagai cendekiawan yang integritasnya diakui dunia, Buya Syafii Maarif yang didapuk sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) bisa saja tinggal “nelpon” Istana untuk meminta segala fasilitas mewah.

Justru Buya memilih “jalan sunyi” sendiri.

Makanya saya begitu masgul masih mendengar “akal-akalan” anggota Dewan untuk pelesir “gretongan” ke mancanegara dengan alasan studi banding.

Keberangkatan seluruh anggota DRPD daerah Istimewa Yogyakarta ke Italia selama seminggu, sungguh sebuah “tamparan” kesombongan untuk warga Yogyakarta (Kompas.com, 2 Juni 2022).

Kunjungan anggota DPRD Yogyakarta guna mempelajari pengembangan usaha mikro kecil dan menengah bidang usaha kulit dan pariwisata di Florence, Italia seperti menjungkirbalikkan akal sehat saja.

Masih kurang yakin, para anggota Dewan merekatkan penguatan budaya maupun bahasa karena Bahasa Indonesia tengah dipelajari di sebuah universitas di Napoli.

Biar tambah gagah lagi, para wakil rakyat ini juga belajar digitalisasi pemerintahan atau e-goverment.

Sangat disayangkan di saat Buya Syafii Maarif masih hidup, para anggopta Dewan yang rela “bersusah payah” belajar dalam waktu seminggu ke Italia itu tidak “studi banding” ke perumahan Nogotirto, Gamping, Slema tempat salah satu warganya mukim.

Harusnya anggota DPRD Yogyakarta itu belajar kunjungan ke palagan kehidupan yang tidak memuja kesempatan dalam kesempitan, yang begitu sahaja menjalani kehidupan “sak madyo”, namun sarat dengan nilai-nilai arif kehidupan.

Saya khawatir di lain waktu para anggota Dewan kita akan studi banding pemikiran luhur Buya Syafii Maarif di belahan dunia yang jauh demi akal-akalan mendapatkan biaya perjalanan dinas, pelesir gratis dan menikmati fasilitas sebagai “wakil rakyat”?

Bukankah kita sebagai rakyat jelata sudah mulai terbiasa untuk memahami “kebutuhan” para elite-elite kita – baik di Pusat ataupun Daerah – untuk tampil sekadar konten receh (snackable content) di media sosial demi meningkatkan popularitas.

Bukti kerja dan bukti pencapaian bukankah cukup melalui postingan gimmick dan kemasan yang tertata sementara kerja-kerja nyata di masyarakat hanyalah jargon belaka?

Kita sangat membutuhkan kehadiran sosok-sosok yang copy paste laksana Buya Syafii Maarif di tengah fenomena paceklik tokoh-tokoh panutan.

Kita butuh keteladanan yang tidak sekadar slogan tetapi kisah nyata “senyata-nyatanya” di kehidupan yang nyata.

Kita merindukan sosok yang berani menempuh “jalan sunyi” tanpa sorak sorai di keriuhan metaverse pencitraan semu.

Buya Syafii Maarif..........kami rindu keteduhanmu di panas terik kehidupan yang menipu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com