Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Thoriq Ramadani
PNS Kementerian ESDM

Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas), Pranata Humas Ahli Muda Kementerian ESDM, dan inisiator ESDM Writers

Pancasila dan Presidensi G20 Indonesia

Kompas.com - 01/06/2022, 15:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni. Pancasila sebagai way of life merupakan landasan persatuan dan mengandung nilai gotong royong sebagai jati diri bangsa Indonesia di mata dunia.

Perhelatan internasional Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum penting bangsa Indonesia kepada dunia internasional.

Bangsa dengan populasi ke-4 terbesar di dunia ini mengajak untuk bergotong royong pulih dan bangkit dari pandemi COVID-19.

Ketuhanan Yang Maha Esa

Indonesia menjadi negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Nilai-nilai toleransi sudah mengakar jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri, yaitu sejak Kerajaan Majapahit. Berbagai pemeluk agama berdampingan bersama.

Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia internasional tentang pentingnya persatuan bangsa di atas kepentingan dan golongan. Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam, rahmatan lil ‘alaamiin.

Indonesia juga mendapat anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Sumber energi fosil yang terbatas, maka transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT) perlu dilakukan.

Seperti salah satu sub tema Presidensi G20 Indonesia adalah transisi energi. Transisi energi, menjadi bagian dari tema besar Recover Together, Recover Stronger. Pulih dan bangkit bersama.

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Pengelolaan energi yang berkeadilan sesuai UUD 1945 merupakan keniscayaan. Semua warga bangsa berhak mendapatkan penerangan melalui listrik.

Jika belum teraliri melalui jaringan, dapat bergotong royong membangun pembangkit dari potensi energi lokal.

Pelatihan dan pendampingan yang diperlukan dapat diberikan oleh Pemerintah dengan melibatkan badan usaha dan lembaga kemasyarakatan. Mendorong pemuda untuk aktif berperan memajukan daerahnya.

Kehadiran warga dunia ke Indonesia dalam kegiatan internasional di Jakarta, Yogyakarta, Bali, Labuan Bajo, dan kota lain tentunya memacu kita untuk menampilkan wajah terbaik. Tak hanya keramahan, tapi juga wajah negara yang apik.

Kegiatan yang diharapkan mendorong roda perekonomian nasional. Contoh nyatanya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta turunan dan sampingannya.

Persatuan Indonesia

Keberagaman merupakan kemajemukan yang indah. Bak bunga di taman, berwarna-warni. Pendiri bangsa mengutip Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular, Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda namun satu jua, unity in diversity.

Yang berbeda adalah suku, agama, ras, dan antargolongan. Yang satu adalah nilai kebersamaannya, gotong royong.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, namun tujuannya bergotong royong untuk maju bersama. Pulih dan bangkit bersama.

Kemandirian bangsa salah satunya melalui kemandirian energi. Kemandirian energi dapat diwujudukan dengan terjaminnya ketersediaan energi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi dari sumber dalam negeri.

Sumber EBT seperti surya, air, angin, panasbumi, laut, dan bioenergi yang melimpah perlu didorong untuk dikembangkan bersama-sama. Gotong royong membangun kemandirian energi di bumi pertiwi.

Berbagi pengetahuan dan pengalaman antarnegara terjadi di konferensi. Secara bertahap, pengembangan riset, sumber daya manusia, dan pendanaan dibahas dalam meja perundingan G20.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Perjalanan demokrasi perlu dirawat seluruh warga bangsa. Menjaga kelestarian Pancasila menjadi tanggung jawab bersama.

Gotong royong mewarisi nilai tenggang rasa dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat.

Bangsa Indonesia terkenal dengan bangsa yang ramah. Masyarakatnya murah senyum. Rasa saling menghargai antarsesama menjadi kunci kebersamaan tetap terjaga. Event internasional ini menjadi ajangnya, membuktikan keramahan kita.

Kearifan lokal yang tidak hanya dalam nilai balutan budaya. Lebih dari itu potensi energi lokal juga perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi setempat.

Regulasi untuk mendukung pemanfaatan energi setempat sudah banyak ditetapkan.

Studi-studi keenergian bersama ahli dilakukan untuk melanjutkan kerberlangsungan kehidupan.

Energi tak lagi dipandang sebagai komoditas semata, tapi energi menjadi modal pembangunan bangsa.

Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila berdiri kokoh diterpa berbagai ombak informasi yang terkadang belum tentu kebenarannya. Menjadi saringan bermacam pemahaman yang belum tahu asal muasalnya.

Sejatinya, Pancasila perlu diamalkan. Tidak melulu simbolisasi yang belum tentu dipahami. Penanaman nilai dasar Pancasila perlu terus dioptimalkan untuk memanen hasil pada anak cucu kita.

Juga pengelolaan energi yang bertransisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan merupakan pengamalan Pancasila. Untuk itu, dukungan seluruh pihak pada pelaksanaan G20 layak diberikan.

Kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Bagi Indonesia, pesan kuncinya “Kita pulih dan bangkit bersama” menggema ke seluruh penjuru dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com