Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasek Pindah Parpol: Keluar dari Demokrat dan Kini Bangga Bikin Partai

Kompas.com - 01/06/2022, 16:36 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika menceritakan pengalamannya berpindah-pindah partai politik (parpol) selama berkecimpung di dunia politik.

I Gede Pasek Suardika awalnya bergabung dengan Partai Demokrat. Kemudian, dirinya pindah ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Kini, Pasek mendirikan partainya sendiri, yakni PKN dan menjadi ketua umumnya.

Pasek pun menanggapi cap 'politikus kutu loncat' yang diberikan kepadanya karena berpindah-pindah partai politik itu. Pasek merasa bangga.

Baca juga: Kenang Syafii Maarif, Saleh Daulay Ingat Saat Dinasihati agar Tak Pindah-pindah Partai

"Malah bangga dia (konstituen Pasek di dapil Bali). (Katanya) 'Wah kalau gitu baru hebat, bisa bikin partai, tidak hanya ikut-ikutan saja'. Nah jadi ada semacam kebanggaan," ujar Pasek saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/6/2022).

Pasek merasa karir politiknya semakin berkembang dengan berpindah-pindah partai.

Di awal karirnya terjun ke dunia politik, Pasek menyebut dirinya hanya menjadi 'pengikut' di Partai Demokrat.

"Karena saya orang daerah yang ikut pengurus pusat. Hanya ikut," ucapnya.

Kemudian, setelah pindah ke Partai Hanura, Pasek mulai ikut bagaimana memikirkan nasib partai.

Di Hanura, Pasek diajak oleh Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) untuk memikirkan awal mula penyusunan pengurus partai.

Baca juga: Nasdem: Yang Tahu dan Berhak Menjawab Rencana Pindah Partai M Taufik Sendiri

Pasek menduduki jabatan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura saat itu. Pasek mengatakan mereka bertiga sering rapat bersama merumuskan sesuatu.

"Yang ketiga ini, saya membuat partai. Jadi ada perbedaan. Kalau dipikir-pikir ada peningkatan kualitatif yang kita lakukan untuk menambah jam terbang di bidang partai politik," tutur Pasek.

Pasek menyebut dirinya mengalami peningkatan pengalaman selama berpindah-pindah partai.

Dari awalnya yang hanya sekadar menjadi pengikut, kemudian ikut mengelola partai, dan kini membuat partainya sendiri.

"Kalau hanya pindah, pindah, pindah, pindah saja kan beda lagi. Kalau ini kan saya buat dari awal, dari AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga)-nya, dari semuanya prosedur, pendaftaran, hukumnya, semua kita tangani. Kan bisa saja pindah (untuk) sekadar ngikut," katanya.

Baca juga: Ganjar Disebut Hasto Tak Tertarik Pindah Parpol, Pengamat: Untuk Jaga Soliditas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com