Sementara itu, Asopssurta Danpushidrosal Dyan Primana Sobaruddin juga mengakui besarnya potensi ekonomi di Laut Natuna-Natuna Utara.
Dia mencontohkan, untuk alur pelayaran perairan Natuna dan Natuna Utara selama ini sangat padat karena kapal-kapal dari Asia Timur maupun Pasifik pasti melewati perairan tersebut.
Baca juga: Penyuluh Perikanan Jadi Garda Terdepan dalam Program Prioritas Kementerian KP
Begitu pula dengan keberadaan kabel telekomunikasi dan pipa bawah laut di Laut Natuna-Natuna Utara yang sangat banyak.
Dyan pun memastikan Perpres RZ KAW tidak akan mengganggu mata pencaharian nelayan.
Sebaliknya, pengaturan zonasi membuat nelayan lebih mudah mencari ikan karena lokasi yang ditetapkan telah melalui kajian berbagai aspek, baik keselamatan maupun jumlah potensi sumber daya perikanan yang ada di ruang laut.
"Justru dengan ditetapkannya kawasan zonasi Laut Natuna-Natuna Utara membantu nelayan tradisional,” ungkapnya.
Dia menegaskan, nelayan bisa mengambil ikan di lokasi yang telah ditetapkan atau tidak di lokasi yang sama dengan kabel pipa bawah laut atau bukan di wilayah konservasi maupun di area migas.
“Kalau tidak ditentukan bisa membahayakan diri dan juga lingkungan lain. Kalau kabel putus, komunikasi putus tentu daerah itu terisolasi. Ekonomi juga akan terhambat karena semua sudah menggunakan elektronik," jelas Dyan.
Baca juga: Seimbangkan Ekologi dan Ekonomi, Kementerian KP Perjuangkan Perikanan Berkelanjutan di Asia Tenggara
Menanggapi terbitnya Perpres RZ KAW, Vice President Network PT Biznet Agus Arianto menyambut baik aturan rencana zona yang diterbitkan pemerintah.
Dengan adanya aturan tersebut, pemasangan kabel laut memiliki kekuatan hukum tetap dan lebih terarah.
Biznet bahkan berencana melakukan gelaran kabel laut segmen Anyer-Kalianda dan Sungsang serta Muntok. Pihaknya juga melakukan penggelaran kabel laut dari Sungai Liat sampai Sungai Kakap.
"Kenapa kami berencana seperti itu, karena kami akan membuat konektivitas baru ke arah Kalimantan. Karena saat ini kami masih fokus di Jawa,” terangnya.
Agus menjelaskan, pada 2022 pihaknya akan ekspansi ke Sumatera kemudian akan melakukan ekspansi ke arah Kalimantan.
Baca juga: Langkah Konkret Kementerian KP untuk Wujudkan Smart ASN
Sambutan baik turut disampaikan Manager Mature Fields Asset Department Offshore Asset Medco Natuna Amrullah Hakim.