Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalang Investasi Bodong KSP Sejahtera Bersama Ditangkap Korbannya, Dibawa ke Bareskrim Polri

Kompas.com - 24/05/2022, 15:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang petinggi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama telah berhasil ditangkap oleh sejumlah korban investasi bodong tersebut.

Pengacara korban kasus KSP Sejahtera Bersama, Herwanto, menyebutkan bahwa petinggi itu bernama Iwan Setiawan.

Ia merupakan Ketua Pengawas KSP Sejahtera Bersama atau dalang dari aplikasi tersebut.

"Ketua pengawas, kuncinya, dia, pengawas, yang tahu KSP ini isinya dia. Makanya, kita bersyukur banget (tertangkap)," ujar Herwanto di Lobi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Waspada, Ini Ciri-ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari

Herwanto menjelaskan, Iwan Setiawan tidak sengaja ditangkap oleh para korban.

Menurut dia, Iwan tertangkap saat sedang makan di salah satu tempat makan di wilayah Tebet, Jakarta, pada Senin (23/5/2022) malam.

Saat itu, Iwan bertemu dengan sejumlah korban yang juga sedang berada di tempat makan itu.

"Jadi pelaku ini tertangkap secara tidak sengaja. Jadi kemarin kebetulan mereka sedang makan di Dunkin' Donuts bertemu dengan anggota koperasi yang sedang rapat di sana. Ini Tuhan-lah yang mempertemukan," ucap dia.

Selanjutnya, kata Herwanto, korban pun langsung menelepon Polres Jakarta Selatan. Kemudian, Iwan dibawa ke Polsek Tebet.

Namun, kata Herwanto, pihak Polsek Tebet merasa kasus ini seharusnya ditangani di tingkat Mabes Polri sehingga pelaku dibawa ke Bareskrim.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Daftar 218 Investasi Bodong yang Diblokir Pemerintah

Menurut Herwanto, Iwan saat ini sedang berada di Gedung Bareskrim Polri dan sedang menunggu tindak lanjut dari pihak kepolisian.

"Nah, sekarang si terlapornya (Iwan) ada di dalam sedang menunggulah ya, menunggu tindak lanjutnya seperti apa," ujarnya.

Herwanto sebelumnya juga menyebutkan bahwa kerugian korban dalam kasus KSP Sejahtera Bersama mencapai Rp 8 triliun.

Menurut dia, total korban dalam kasus ini mencapai 180.000 anggota.

Baca juga: Tiga Faktor Ini Bikin Orang Masih Terjebak Investasi Bodong

Para korban juga meminta atensi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar kasus tersebut ditangani Bareskrim.

Pasalnya, saat ini kasus itu ditangani di Polda Jawa Barat.

"Karena tidak ideal menurut kami, korbannya ada di seluruh Indonesia. LP-nya ada di berbagai daerah, ini tidak ditangani oleh Mabes Polri, mengingat juga jumlah orangnya ada 180.000 anggota, ini korbannya ya. Tingkat kerugiannya sudah (Rp) 8 triliun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com