JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memang berpeluang diusung menjadi calon presiden dari Koalisi Indonesia Bersatu.
Akan tetapi, menurut dia koalisi yang dihuni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mempunyai pekerjaan untuk mengerek elektabilitas Airlangga.
"Saya pikir juga memang kalau berdasarkan fakta survei, dalam berbagai hasil survei yang ada dari lembaga-lembaga survei itu kan memang menunjukkan masih ada kekurangan di Airlangga terkait soal elektabilitas," kata Idil saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/5/2022).
Persoalan elektabilitas Airlangga, kata Idil, kemungkinan besar akan menjadi pertimbangan bagi PAN dan PPP.
Baca juga: Golkar Tak Masalah PPP-PAN Punya Capres Lain untuk Pilpres 2024
Idil mengatakan, persoalan lain yang mengganjal dalam koalisi itu adalah Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga sebagai calon presiden.
Menurut Idil, dengan pemilihan presiden yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang masih ada cukup waktu bagi Airlangga buat menggenjot elektabilitas. Akan tetapi, jika elektabilitas Airlangga tak kunjung membaik maka menurut dia Ketua Umum Partai Golkar itu harus mengambil sikap.
"Ini sangat tergantung, menurut saya, kepada Airlangga sendiri, apakah kemudian dia mau menerima fakta politik yang ada terkait survei tersebut untuk kemudian legowo untuk memberikan kursi calon presiden kepada yang lain. Sementara dia mungkin bisa menjadi calon wakil presiden," ucap Idil.
"Karena sejauh ini peluang untuk mengusung Airlangga memang bisa saja terjadi, tetapi kan ini akan menjadi tantangan besar terutama untuk Golkar, PAN, PPP jika memang betul-betul koalisi ini nanti menjadi koalisi yang solid dan valid untuk memajukan calon presiden yang ada," ucap Idil.
Baca juga: Golkar Konsisten Usung Airlangga jadi Capres, tapi Tetap Dengar Partai Lain
Jumlah kumulatif perolehan kursi Golkar, PAN, dan PPP di parlemen adalah 26,82 persen. Sementara, berdasarkan suara nasional, koalisi ini mendapatkan 23,93 persen. Angka tersebut memenuhi ambang batas pencalonan presiden yang diatur dalam Undang-Undang Pemilihan Umum yakni minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen dari suara sah nasional pada Pemilihan Legislatif sebelumnnya.
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia pada rentang 14 sampai 19 April 2022, elektabilitas Airlangga masih kurang menjanjikan.
Menurut survei itu, dari 100 persen responden, ada 35 persen yang menyatakan mengetahui sosok Airlangga. Sedangkan dari segi ketertarikan, tercatat ada 67 persen responden yang suka dengan sosok Airlangga.
Survei itu dilakukan dengan tatap muka dengan sampel sebanyak 1,220 orang, dengan metode multistage random sampling.
(Penulis : Ardito Ramadhan | Editor : Krisiandi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.